COVID-19 Tak Juga Berakhir, Setelah Omicron Kini Muncul 'Flurona', Apakah Mematikan?

- Selasa, 4 Januari 2022 | 20:41 WIB
Warga menjalani swab test di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta, Sabtu (3/10/2020). (Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga)
Warga menjalani swab test di GSI Lab (Genomik Solidaritas Indonesia Laboratorium), Cilandak, Jakarta, Sabtu (3/10/2020). (Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga)

Sudah dua tahun berlalu, Pandemi COVID-19 tak juga usai. Malah, saat vaksinasi sudah digencarkan dan orang-orang berharap kondisi kembali normal seperti sedia kala, varian-varian COVID-19 terus bermunculan.

Setelah Delta dan Omicron, kini muncul lagi 'Flurona'. Virus apa itu?

Flurona disebut-sebut merupakan gabungan antara COVID-19 dan influenza. Virus ini baru-baru ini ditemukan di Israel.

Dilansir The Sun, seorang perempuan Israel - hamil dan tidak divaksinasi - menunjukkan gejala ringan ketika diuji di Rumah Sakit Beilinson di Petach Tikva.

Para ahli di Israel mengklaim orang lain juga tertular kedua virus ini tetapi belum didiagnosis.

Profesor Arnon Vizhnitser direktur Departemen Ginekologi rumah sakit mengatakan, "Tahun lalu, kami tidak menyaksikan kasus flu di antara wanita hamil atau melahirkan. Hari ini, kita melihat kasus virus corona dan flu yang mulai muncul kembali."

"Ini jelas merupakan tantangan besar berurusan dengan seorang wanita yang datang dengan demam saat melahirkan. Ini terutama ketika Anda tidak tahu apakah itu virus corona atau flu, jadi Anda menyebut mereka sama. Sebagian besar penyakitnya adalah pernapasan," lanjut Profesor Arnon.

Apakah Mematikan?

Prof Vizhnitser mengatakan pasien flurona tidak mengalami gejala yang parah atau tidak biasa.

"Penyakitnya sama, virusnya bikin sesak napas karena sama-sama menyerang saluran pernapasan atas."

Kementerian Kesehatan Israel mengatakan sedang mempelajari kasus tersebut untuk menentukan apakah kombinasi dari dua virus itu dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius.

Namun sejauh ini wanita tersebut telah merespons dengan baik dan hanya mengalami gejala ringan  dimana dia akan dipulangkan dalam waktu seminggu.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X