Kasus demam berdarah dengue (DBD) di beberapa wilayah di Indonesia meningkat. Di Jakarta Utara saja, tercatat tujuh kasus DBD yang terjadi pada awal Januari hingga akhir Februari 2021.
DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang biasanya menggigit pada pagi hari hingga sore.
Beberapa gejala demam berdarah dengue di antaranya adalah demam tinggi yang dapat mencapai 40 derajat Celcius, nyeri kepala, nyeri sendi dan tulang, nyeri di bagian belakang mata, mual dan muntah, ruam kemerahan, dan perdarahan yang keluar dari hidung dan gusi.
Mengatasi Demam Berdarah
Jika seseorang terkena demam berdarah, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus yang semakin berat. Berikut beberapa di antaranya seperti dilansir dari situs CDC:
1. Perbanyak istirahat
2. Minum obat pereda demam untuk mengendalikan demam dan nyeri
3. Perbanyak minum agar tetap terhidrasi. Minumlah air putih atau minuman elektrolit.
BACA JUGA: Penurunan Kondisi Mental Anak Muda Jadi Sorotan Selama Pandemi
Bahayanya DBD Jika Tidak Segera Ditangani
Infeksi virus dengue pada seseorang bisa menjadi parah dalam beberapa jam. Jika menunjukkan gejala yang parah, segeralah pergi ke rumah sakit. Berdasarkan situs CDC, sekitar 1 dari 20 orang yang terkena DBD akan mengalami demam berdarah parah.
Demam berdarah yang parah dapat menyebabkan syok, pendarahan internal, bahkan kematian. Jika kamu pernah mengalami DBD di masa lalu, maka kemungkinan bersar untuk terkena DBD lagi semakin besar. Begitu pula dengan bayi dan wanita hamil yang berisiko terkena demam berdarah parah.