Belum lama ini artis Alice Norin sempat menceritakan kondisi kehamilan keduanya yang cukup menantang karena mengalami placenta previa totalis accreta. Apa itu placenta accreta?
Dijelaskan oleh dr. Ivander, SpOG, placenta accreta adalah suatu kelainan di mana ari-ari atau plasenta yang seharusnya hanya melekat di permukaan rongga rahim justru merekat lebih dalam lagi.
"Akibatnya, plasenta menjadi sulit dilepaskan," kata dr. Ivander saat dihubungi Indozone, Rabu (30/9/2020).
Kondisi ini disebutnya tidak membahayakan bagi bayi. Namun justru membahayakan sang ibu. Sebab, saat persalinan berlangsung atau setelah proses persalinan, wanita dengan placenta accreta seringkali mengeluarkan darah yang cukup banyak.
"Tetapi kalau kondisinya parah maka bisa sampai terjadi kematian pada ibunya. Dan biasanya kematiannya berhubungan dengan perdarahan pada pasca persalinan. Pada persalinan atau pasca persalinan, darahnya jadi banyak tidak terkontrol," jelas dr. Ivander.
Ia melanjutkan, placenta accreta seringkali tidak diketahui oleh ibu hamil. Ini karena tidak ada gejala atau tanda yang dirasakan jika seseorang mengalami kondisi placenta accreta.
"Placenta accreta seringkali tidak diketahui. Bahkan seringkali ketahuannya pada saat baru lahiran, setelah lahiran kok ari-arinya nggak bisa dilepas ya? Itu baru ketahuan, jadi ketahuannya terlambat. Jadi tidak ada tanda-tanda khusus yang bisa kita lihat pada ibunya atau yang ibunya rasakan mengenai placenta accreta atau kelainan perlekatan di plasentanya," jelasnya.
Namun, kondisi placenta accreta bisa dideteksi sejak dalam kandungan. Dokter yang berpraktek di RSIA Bunda Jakarta dan Morula Ciputat ini menyebut, placenta accreta bisa dideteksi menggunakan alat Ultrasonografi (USG).
"Bisa (dideteksi) melalui USG, tapi memang agak sulit. Itu relatif bisa didiagnosis lebih cepat. Kadang-kadang bahkan dari mulai umur kehamilan 12-16 week, sudah bisa kelihatan. Tetapi memang pada banyak hal seringkali baru terdiagnosis waktu umur kehamilan sudah lebih besar," pungkasnya.
