Saat Hari Raya Idul Fitri, beberapa orang mungkin ada yang kalap makan karena melihat aneka menu yang tersedia di meja dan menggitu menggoda. Mulai dari ketupat, opor ayam, rendang, sambal goreng kentang, sayur labu, hingga aneka kue kering.
Porsi makan yang besar apabila dibiarkan tentu bisa berdampak pada kesehatan. Terlebih ada perubahan pola makan ketika Ramadan dengan usai Lebaran.
Ketika Ramadan, pola makan menjadi teratur yakni dua kali sehari pada saat sahur dan buka puasa. Asupan makanan yang masuk ke tubuh juga bisa dikatakan lebih sehat karena untuk menjaga daya tahan tubuh. Begitu tiba saatnya Idul Fitri, pola makan berubah kembali seperti sebelum Ramadan yakni 3 kali sehari. Tapi pada beberapa orang mungkin ada yang pola makannya malah berantakan.
Menurut Nutrition & Wellness Consultant Nutrifood, Aldis Ruslialdi, SKM, CNWC, perubahan pola makan berdampak pada peningkatan jumlah kalori yang masuk ke tubuh. Apabila seseorang terus menerus mengonsumsi makanan yang jumlah kalorinya melebihi kebutuhan tubuh, maka bisa terjadi peningkatan berat badan. Lantas, bagaimana caranya menjaga berat badan pasca Ramadan dan Idul Fitri.
“Balik ke tiga hal utama yaitu pola makan, aktivitas fisik, dan mindset. Pola makan dan olahraga diperhatikan, itu basic sih. Tapi yang paling penting mindset, jangan sampai menambah kalori,” ujar Aldis dalam sesi diskusi online belum lama ini.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, untuk orang-orang yang sebelum berpuasa di bulan Ramadan sudah memiliki pola makan yang bagus dan sehat, maka pola makan itu dikembalikan pasca Idul Fitri. Sedangkan bagi mereka yang sebelum Ramadan pola makannya berantakan namun menjadi lebih teratur saat berpuasa, tanamkan pikiran untuk mempertahankan pola makan yang sudah lebih baik.
“Kalau puasa kan cenderung lebih sehat jadi bisa dipertahankan. Lebih sehat lebih bagus,” kata Aldis.
Ada pula beberapa tips yang bisa dilakukan agar pola makan menjadi lebih sehat setelah Idul Fitri. pertama, usahakan untuk sarapan di pagi hari. Kemudian sediakan buah-buahan sebagai camilan sehat. Ketiga jangan melihat makanan terus menerus. Terakhir, imbangi asupan kalori yang masuk saat makan dengan berolahraga.
“Biasakan sarapan, nyemil sehat dan terjadwal di jam 10 dan sore hari, makan siang. Jadi saat makan malam tidak terlalu banyak kalori yang masuk. Latihan fisik bisa dimaksimalkan, misalnya di pagi hari,” pungkas Aldis.
