Konsumsi makanan berkalori tinggi, gaya hidup yang tidak banyak bergerak, dan penambahan berat badan adalah beberapa faktor risiko umum diabetes.
Perubahan gaya hidup dan pola makan dapat membantu mencegah penyakit dan komplikasinya. Hal ini membuat banyak orang bisa hidup lebih berkualitas.
Senyawa aktif untuk mengontrol kadar glukosa dan meningkatkan hiperglikemia ditemukan di banyak makanan fungsional seperti buah-buahan, jamu dan sayuran.
Mentimun merupakan salah satu makanan pengontrol diabetes yang termasuk dalam keluarga Cucurbitaceae. Mentimun membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif yang merupakan penyebab utama diabetes.
Dilansir dari Boldsky, senyawa aktif dalam mentimun seperti senyawa bioaktif akan bertanggung jawab atas efek anti-diabetesnya. Mereka termasuk cucurbitacins, cucumegastigmanes I dan II, vitexin, orientin, cucumerin A dan B, apigenin dan isoscoparin glukosida.
Jika suatu makanan tertentu memiliki GI (Indeks glikemik) rendah, berarti meningkatkan kadar glukosa secara perlahan, sehingga mengurangi risiko diabetes dan sebaliknya. Indeks glikemik mentimun 15, rendah dibandingkan dengan buah dan sayuran lain seperti labu dan melon.
Seperti yang kita ketahui, diabetes adalah penyakit inflamasi kronis, oleh karena itu konsumsi mentimun dapat menjadi obat yang efektif untuk pencegahan dan pengelolaan diabetes karena sifat anti inflamasinya.
Berdasarkan sebuah penelitian, kadar glukosa yang tinggi meningkatkan kadar sitokin inflamasi dan asam lemak bebas, yang diketahui dapat memicu resistensi insulin dalam tubuh. Mentimun membantu mengontrol hiperglikemia dan peradangan. Ini membantu menurunkan kadar gula darah dan meningkatkan sensitivitas insulin pada individu yang menderita obesitas, menyebabkan penurunan lemak visceral secara bersamaan yang dapat membantu pengelolaan berat badan.
