Kenali Sifilis, Penyakit Menular Lewat Hubungan Seksual

- Sabtu, 15 Februari 2020 | 18:36 WIB
Ilustrasi pasangan berpelukan (Unsplash)
Ilustrasi pasangan berpelukan (Unsplash)

Spesialis Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Wresti Indriatmi mengatakan dalam keterangan tertulisnya, bahwa risiko tertular penyakit sifilis melalui hubungan seks, adalah sekitar 3-10 %.

Perlu diketahui, Sifilis merupakan penyakit infeksi menular seksual akibat bakteri bernama Treponema Pallidium yang dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ otak, sistem saraf, jantung serta mengancam jiwa penderitanya.

Tak hanya itu, penyakit ini juga dapat menular dari ibu hamil kepada bayi atau janin melalui darah atau produk darah yang tercemar.

Secara umum, terdapat empat stadium sifilis, yakni primer, sekunder, laten dan tersier.

-
Ilustrasi pasangan bermesraan (Unsplash)

Sifilis primer sendiri merupakan bakteri yang memperbanyak diri pada tempat inokulasi dan membentuk chancre (lesi pada kulit yang keras, tidak gatal, biasanya berdiameter antara 1 cm dan 2 cm).

Jika pada Sifilis sekunder, infeksi itu menyebar ke bagian kelenjar getah bening setempat, kemudian ke pembuluh darah.

Pada Sifilis laten, penyakit itu mulai menginfeksi banyak organ tubuh, hingga akhirnya pada tingkatan tersier, terjadi infeksi atau inflamasi pembuluh darah dalam susunan syaraf pusat dan sistem kardiovaskular, atau membentuk lesi gumma.

Seperti yang disampaikan dr. Wresti, infeksi tersebut juga dapat merusak organ-organ tubuh dalam.

-
Ilustrasi penis terkena sifilis (Unsplash)

"Jika infeksi tidak diobati akan merusak organ-organ tubuh seperti kebutaan, jantung, otak, saraf, pembuluh darah, tulang, kelumpuhan, dimensia, tuli, impotensi, hati bahkan
kematian," ungkap Wresti.

Penderita laki-laki terkena sifilis cenderung lebih banyak dibandingkan perempuan. Jika seseorang diketahui sudah terkena sifilis, perlu segera dilakukan penanganan.

"Jika sudah diketahui seseorang terkena Sifilis, maka perlu segera dilaksanakan tatalaksana pengobatan Sifilis. Hingga saat ini bakteri Treponema Pallidum masih sensitif terhadap antibiotik Penisilin, sehingga obat pilihan utama terapi tetap dengan pemberian antibiotik golongan penisilin," kata dr. Anthony Handoko, SpKK, FINDSV dari Klinik Pramudia.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Zega

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X