Benarkah Kebanyakan Olahraga Jadi Pemicu Serangan Jantung?

- Rabu, 19 Februari 2020 | 13:43 WIB
Ilustrasi berolahraga (Unsplash)
Ilustrasi berolahraga (Unsplash)

Kabar meninggalnya Ashraf Sinclair cukup mengejutkan publik. Pasalnya, aktor 40 tahun itu tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan memiliki gaya hidup yang sehat. Suami Bunga Citra Lestari itu juga rutin berolahraga.

"Nggak ada (riwayat penyakit jantung). Dia sehat banget. Di antara kita semua dia paling sehat," kata manager Bunga Citra Lestari, Selasa (18/2/2020).

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Ashraf Sinclair Official (@ashrafsinclair) on

Banyak netizen yang beranggapan bahwa Ashraf terkena serangan jantung karena kebanyakan olahraga. Lalu, benarkah hal itu yang menjadi pemicunya?

Menurut jurnal Mayo Clinic Proceedings, orang-orang yang sering melakukan olahraga ekstrem memang berisiko terkena serangan jantung.

Olahraga yang terlalu sering sampai 7,5 jam per minggu juga disebut bisa meningkatkan risiko munculnya plak di jantung.

Selain itu, olahraga terlalu sering juga dapat menyebabkan stres pada pembuluh darah yang kemudian bisa menyebabkan menumpuknya plak kalsium.

-
Ilustrasi berolahraga (Unsplash)

Namun, tidak semuanya plak yang terjadi karena olahraga ekstrem dapat menyebabkan serangan jantung.

Dilansir dari Healthline, seseorang yang mengalami serangan jantung biasanya telah melakukan olahraga ekstrem selama bertahun-tahun. Kebiasaan ini membuat terjadinya penumpukan plak kalsium.

Berdasarkan penelitian, mereka yang berolahraga ekstrem hingga 7,5 jam perminggu berisiko 27% lebih tinggi mengalami serangan jantung dibandingkan orang yang berolahraga sekitar 2,5 jam per minggu.

Selain itu, mereka yang berolahraga ekstrem juga berisiko mengalami penyumbatan pembuluh darah. Oleh karena itu, WHO menganjurkan seseorang seharusnya berolahraga 2,5 jam per minggu.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X