Awas! Diare Rotavirus Bisa Sebabkan Gangguan Organ hingga Kematian

- Jumat, 13 Januari 2023 | 20:25 WIB
Ilustrasi orang mengalami diare (Freepik/master1305)
Ilustrasi orang mengalami diare (Freepik/master1305)

Dokter spesialis anak dr. Titis Widowati, Sp.A(K) mengatakan, diare dengan infeksi virus dari rotavirus bisa berisiko pada angka kematian yang tinggi.

Hal itu karena bisa menyerang organ tubuh di luar saluran pencernaan yang sering kali tidak disadari.

“Sesungguhnya banyak sekali komplikasi yang di luar saluran pencernaan yang disebabkan oleh virus atau rotavirus itu yang diwaspadai karena pengobatan jadi sulit dan resiko mortalitasnya tinggi,” ucap Titis dalam diskusi radio Kesehatan mengenai Mengenal Diare Rotavirus secara daring, Jumat (13/1/2023).

Titis menjelaskan, rotavirus memiliki toksin yang memiliki sifat merusak sel-seld dalam saluran cerna hingga akhirnya bisa menembus ke sirkulasi darah.

Jika sudah menyebar ke sirkulasi darah, bisa menyerang organ tubuh lain seperti otak yang bisa menimbulkan gejala-gejala neurologi sampai infeksi meningitis dan pengurangan kesadaran.

Baca juga: Kenali dari Sekarang, Penyakit Diare Bisa Timbul karena Stres

Selain itu, jika sudah menyerang paru-paru akan terjadi pneomonia atau infeksi paru-paru, gagal ginjal hingga ke jantung yang bisa menimbulkan peradangan pada jantung hingga hepatitis.

Titis mengungkap, infeksi diare karena rotavirus ini gejalanya hampir sama seperti diare akibat bakteri. Namun lebih berat karena toksin dalam rotavirus mampu menyebabkan kejang karena bersifat neurotoksis.

-
Ilustrasi orang diare (Freepik/katemangostar)

Selain itu, bisa juga memicu terjadinya muntah yang hebat dan pembuangan cairan yang lebih banyak yang bisa menyebabkan komplikasi dehidrasi hingga kekurangan elektrolit.

“Jadi misalnya dehidrasi dia kehilangan cairan yang banyak melalui darah atau melalui muntah itu tidak hanya air yang dikeluarkan tapi juga elektrolit dan akan ada gangguan keseimbangan elektrolit, gangguan ini bisa bahaya karena akan mengganggu fungsi organ lain,” ucapnya.

Cairan elektrolit yang keluar bersama dengan diare, kata Titis, bisa berupa kalium dan natrium. Jika kadar kalium sangat rendah, bisa mengganggu fungsi jantung sehingga anak bisa mengalami henti jantung karena kalium berfungsi untuk memompa jantung. Sedangkan jika kekurangan natrium, anak bisa mengalami kejang.

Titis menjelaskan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah diare, yaitu dengan selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan sesudah dari kamar mandi.

Baca juga: Hati-hati! Demam Tiba-tiba Disertai Diare Bisa Jadi Gejala Tertular HIV

Selain itu, konsumsi makanan-makanan yang tidak tercemar dengan memperhatikan cara memasaknya dengan air yang bersih dan dimasak dengan benar, dan selalu menjaga kebersihan lingkungan, sumber air bersih, dan memperhatikan sarana pembuangan tinja.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X