#KAMUHARUSTAU setiap detiknya terdapat satu orang yang kehilangan nyawanya, karena bunuh diri. Hal ini dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Jumlah ini bahkan lebih banyak dibanding jumlah orang yang terbunuh saat perang.
Melihat masalah ini WHO mendesak pembuatan film dan televisi untuk menampilkan kasus bunuh diri ditampilkan lebih baik. Karena kasus bunuh diri bisa menimbulkan gejala ikut-ikutan.
Bagi kalangan remaja dengan rentang usia 15 hingga 29 tahun, bunuh diri menjadi penyebab utama kedua kematian. Meski beberapa tahun belakangan angka bunuh diri turun, antara tahun 2010- 2016 angka turun 9,8 persen. Namun, angka bunuh diri cenderung naik di negara Amerika.
Di negara kaya, angka bunuh diri pada laki-laki lebih tinggi jika dibanding dengan perempuan dan di negara berpenghasilan rendah dan menengah angka keduanya sama.
Membatasi akses pestisida merupakan cara paling efektif untuk mengurangi angka bunuh diri. Hal ini karena pestisada seringkali digunakan untuk bunuh diri.
