Peran Bioinformatika dalam Pencarian Obat Virus Corona

- Selasa, 7 April 2020 | 20:59 WIB
Ilustrasi obat virus corona yang hingga kini belum juga ditemukan. (Pexels/Anna Shvets)
Ilustrasi obat virus corona yang hingga kini belum juga ditemukan. (Pexels/Anna Shvets)

Hingga kini belum ditemukan obat resmi untuk mengatasi virus corona (Covid-19). Pengobatan kepada pasien yang terinfeksi virus corona baru didasarkan pada gejala yang timbul untuk meringankannya.

Kendati demikian, para ahli terus melakukan pengkajian dan penelitian untuk menemukan obat yang tepat bagi penanganan Covid-19. Termasuk para ahli di bidang bioinformatika.

Menurut Kepala Jurusan Bioinformatika Indonesia International Institute for Life Sciences Dr.rer.nat, Arli Aditya Parikesit, bioinformatika memegang peranan penting dalam penemuan obat untuk Covid-19. Hal ini dikarenakan bioinformatika termasuk salah satu tahapan dalam pengembangan obat.

"Pengembangan obat itu ada lima tahap, yaitu in silico, in vitro, in vivo, uji klinis, dan perizinan. Bioinformatika berperan di tahap pertama untuk uji komputasi," ujar Arli kepada Indozone saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (7/4/2020).

-
Ilustrasi Obat (Foto: Pexels)

Lebih lanjut Arli menjelaskan, ilmu bioinformatika berperan dalam penggunaan informasi yang ada di basis data biologis. 

Data-data tersebut tersedia secara luas dan dapat diakses melalui situs resmi. Kemudian data-data akan diolah menjadi informasi pengembangan obat.

"Setelah mendapat desain obat yang baik dan memenuhi syarat melalui uji komputasi, baru tahap selanjutnya masuk ke desain obat sintesis menggunakan instrumen kimia untuk uji coba ke sel. Lalu lanjut tahapan-tahapan lain pengembangan obat," kata Arli.

Dirinya menegaskan, jika ilmu bioinformatika memang merupakan bagian dari standar operasional pengembangan obat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Hal yang sama juga dilakukan untuk menemukan atau mengembangkan obat virus corona.

Saat ini, pungkas Ali, sudah dilakukan beberapa inisiatif oleh institusi dalam konteks pengembangan obat virus corona

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

X