6 Poin Penting Hasil Pertemuan Menteri Kesehatan Anggota G20

- Selasa, 1 November 2022 | 09:31 WIB
Suasana pertemuan kedua para menteri kesehatan anggota G20 di Bali. (YouTube/Menteri Kesehatan RI)
Suasana pertemuan kedua para menteri kesehatan anggota G20 di Bali. (YouTube/Menteri Kesehatan RI)

Para menteri kesehatan dari negar-negara anggota KTT G20, telah melakukan pertemuan sebanyak dua kali di Bali, baru-baru ini. Dari pertemuan kedua tersebut, terbentuk beberapa poin penting yang sudah disepakati bersama.

Poin penting itu menyangkut beberapa hal. Mulai dari pembahasan mengenai dana kesiapsiagaan pandemi, Access to COVID-19 Tools Accelerator, hingga peningkatan pembiayaan untuk penyakit tuberkulosis.

“Pertama, menghasilkan kesepakatan pembentukan dana kesiapsiagaan dan respons pandemi melalui Dana Perantara Keuangan (FIF),” begitulah bunyi informasi yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dikutip dari akun Instagram resminya, Selasa (1/11/2022).

“Aksi ini sampai pada tahap memastikan dana ini akan dapat diakses bagi setiap negara yang membutuhkan dalam rangka kesiapsiagaan pandemi ke depan,” sambungnya.

Baca Juga: Dulu Gagal Ginjal Akut Pada Anak Tidak Merebak, Ini Penjelasan Kemenkes

Kemudian yang kedua, menteri kesehatan di negara-negara G20 juga sepakat unutk meneruskan dan memperkuat mekanisme Access to COVID-19 Tools Accel rator (ACT-A) initiative.

Hal itu dilakukan sebagai sebuah entitas formal untuk memperluas akses dan dan mobilisasi berbagai sumber daya dalam menghadapi pandemi selanjutnya.

“Ketiga, presidensi G20 Indonesia membuka jalan untuk penguatan surveilens genomik. Semua laboratorium genomik di seluruh negara, akan bekerja bersama membangun suatu sistem surveilans sebagai kewaspadaan dini menghadapi pandemi ke depan,” katanya.

Lalu isi poin yang keempat, terkait Gertifitat perjalanan dalam bentuk digital, berisikan informasi terkait vaksin dan hasil tes yang dapat dikembangkan pemanfaatannya lebih luas lagi.

“Indonesia juga berkomitmen untuk mendorong digitalisasi dokumen pelaku perjalanan, menjadi bagian dalam International Health Regulation (IHR) yang akan disuarakan saat World Health Assembly,” tuturnya.

Sementara yang kelima, dilakukan analisa kesenjangan dan pemetaan kondisi saat ini,  erkait jejaring pusat penelitian dan manufaktur, yang akan diteruskan oleh Presidensi yang selanjutnya akan dipimpin India.

Baca Juga: Omicron Subvarian XBB Sudah Masuk di Indonesia, Menkes Minta Perkuat Prokes

Indonesia dan 6 negara anggota G20 terutama yang berada di kawasan selatan, telah menyepakati pembentukan jejaring pusat penelitian dan manufaktur untuk Vaksin, Terapi/Pengobatan dan Diagnostik (VDT).

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X