Mengenal Sindrom Kawasaki, Penyakit Langka yang Menyerang Balita di Bintaro

- Jumat, 23 September 2022 | 05:30 WIB
Ilustrasi anak sakit. (FREEPIK/pvproductions)
Ilustrasi anak sakit. (FREEPIK/pvproductions)

Belum lama ini pemilik akun TikTok yumnarafania membagikan kisah anak perempuannya yang mengidap penyakit kawasaki atau yang biasa disebut dengan sindrom kawasaki.

Pemilik konten yang diketahui bernama Elsa mengatakan, sebelum akhirnya didiagnosis sindrom kawasaki, anaknya mengalami deman naik turun saat tengah malam. Setelah tiga hari menderita demam naik turun, akhirnya periksa ke dokter dan ternyata demam karena virus.

"Dikasih obat dan antibiotik, setelah dua hari demam turun, esoknya panas lagi lebih tinggi dan anaknya sudah lemas banget. Langsung periksa lagi ke dokter anak, cek darah positif kena typus," tulis Elsa.

Balita itu langsung dirawat di rumah sakit, tapi kondisi masih memburuk, bibirnya merah dan pecah-pecah. Bahkan mata balita itu juga ikut merah membuatnya semakin lemas.

Baca juga: Menderita Sindrom Kawasaki, Otak Kiri Balita Ini Alami Kerusakan Serius

Karena gejalanya tidak menunjukkan typus, kemudian dokter lakukan cek lab tambahan, rontgen dan rekam jantung. Hasilnya balita tersebut kemungkinan idap sindrom kawasaki.

Wanita asal Bintaro itu juga mengatakan anaknya harus pindah rumah sakit lain. Di rumah sakit kedua balita itu melakukan USG dan Echo jantung dan hasilnya positif menderita sindrom kawasaki.

Dilansir CDC, sindrom kawasaki adalah penyakit demam akut yang penyebabnya belum diketahui. Kondisi ini paling banyak menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun.

Penyakit ini pertama kali dilaporkan di Jepang oleh Tomisaku Kawasaki pada tahun 1967. Kasus pertama di luar Jepang dilaporkan di Hawaii pada tahun 1976.

Baca juga: Gejala dan Penyebab Sindrom Manusia Serigala yang Bikin Anak Jadi Berbulu, Bisa Dicegah

Gejala klinisnya meliputi demam, ruam, pembengkakan pada tangan dan kaki, iritasi, dan kemerahan pada bagian putih mata, pembengkakan kelenjar getah bening di leher, serta iritasi dan peradangan pada mulut, bibir dan tenggorokan.

Penyakit kawasaki di Indonesia masih terbilang sangat langka, bahkan dikalangan medis masih banyak yang belum memahami penyakit berbahaya ini. Hal ini pula yang membuat diagnosis sering kali terlambat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X