Tangis Nabila Ishma Pecah di Depan Jenazah Eril, Ini 5 Tahapan Berduka yang Harus Dilalui

- Senin, 13 Juni 2022 | 11:58 WIB
Nabila Ishma, kekasih Alm. Emmeril Khan Mumtadz (Instagram/nabilaishma)
Nabila Ishma, kekasih Alm. Emmeril Khan Mumtadz (Instagram/nabilaishma)

Nabila Ishma tak kuasa menahan tangis saat bertemu dengan jenazah kekasih hatinya, Emmeril Khan Mumtadz alias Eril.

Kepergian putra sulung Gubernur Jawa Barat itu telah meninggalkan duka yang sangat mendalam, hingga Nabila Ishma yang hadir untuk melayat tampak terduduk lesu. 

Dalam video yang beredar di media sosial, Nabila yang saat itu memakai pakaian serba hitam tampak terus memandangi peti jenazah Eril. Dia juga tampak berbicara di depan peti jenazah kekasihnya itu.

Baca juga: Isak Tangis Nabila Ishma Pecah Lihat Jenazah Eril: Nyesek Banget

Melihat hal tersebut, tentu saja kehilangan orang terkasih bukanlah suatu hal mudah. Perasaan sedih yang timbul sulit dijelaskan dan tak mudah ditepis.

Namun menurut Psikolog Zarra Dwi Monica, M.Psi., Psikolog seseorang yang berduka setidaknya akan melewati lima tahapan untuk bisa melanjutkan hidupnya.

Meski begitu, tahapan tersebut tidak mutlak dilewati. Pasalnya perasaan berduka sangat rumit untuk diuraikan. 

“Orang yang kehilangan itu perasaannya rumit sekali. Jadi, teori di atas tidak mutlak dan bisa juga hanya dijadikan alat untuk membantu kita mengidentifikasi perasaan."

"Bisa jadi ada orang yang sama sekali nggak melewati tahapan itu. Atau, bisa juga ngelewatin lima tahapan itu tapi urutannya beda-beda,” bebernya, seperti yang dikutip dari laman Klikdokter, Senin (13/6/2022).

Adapun berikut 5 tahapan berduka yang dimaksud Psikolog Zarra:

1. Penolakan

Fase ini merupakan tahap pertama saat seseorang menghadapi kehilangan. Di mana diri berusaha untuk bertahan dari rasa sakit emosional dengan cara menolak menerima kenyataan.

Ini kerap terjadi pada orang yang ditinggal pergi secara tiba-tiba. Sebab diri belum bisa mengontrol rasa sedih yang hadir. 

2. Kemarahan

Penyangkalan memang bisa membuat orang yang ditinggalkan menjadi lebih “nyaman”, tetapi tidak bagi orang-orang di sekitarnya (yang sudah menerima kepergian).

Alhasil akan timbul rasa marah karena kewalahan memproses sesuatu pasca ditinggal. Kemarahan ini juga muncul bersamaan dengan rasa kebingungan sebab banyak hal yang terasa berbeda saat dia tidak ada. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X