Kehadiran media sosial turut memberi kemudahan dalam urusan mencari penghasilan. Sekarang banyak orang yang berjualan lewat media sosial. Akan tetapi, tidak semua penjual menjajakan barang yang kualitasnya baik.
Ambil contoh banyak orang yang menjajakan barang jualan berupa pemutih gigi di media sosial. Dalam iklan dikatakan jika pemutih gigi tersebut dapat membantu memutihkan gigi secara singkat dengan harga relatif murah. Inilah yang harus diwaspadai oleh calon pembeli.
Menurut drg. Andy Wirahadikusumah Sp. Pros, sebelum membeli pemutih gigi secara online, konsultasi terlebih dahulu ke dokter gigi. Tanyakan soal keamanan bahan-bahan dari pemutih gigi yang dijual terutama menyangkut konsentrasi bahan. Sebab ada pemutih gigi yang konsentrasinya tinggi dan itu hanya boleh digunakan di bawah pengawasan dokter.
"Kalau setelah konsultasi dokter gigi nya bilang enggak apa-apa, aman, dan diizinkan, kenapa enggak dipakai. Tapi kalau ternyata bahannya konsentrasinya terlalu tinggi dan berbahaya tanpa pengawasan dokter gigi, sebaiknya jangan," ujar drg Andy.
Dokter yang juga pemilik Royal Smile Dental Clinic itu mengimbau agar masyarakat jangan asal membeli alat pemutih gigi yang dipasarkan secara online. Terlebih hanya karena tergiur dengan harga yang murah dan diiklankan oleh artis. Sebab apabila ternyata bahan dari pemutih gigi yang dibeli tidak aman, dampaknya bisa membuat gigi ngilu berkepanjangan.
"Akhirnya kalau kondisinya begitu baru ke dokter gigi. Pas dicek ternyata bahan-bahannya konsentrasinya terlalu tinggi sehingga merusak gigi. Ini bikin perawatan jadi lebih kompleks dan mahal," kata drg. Andy.
Dirinya menambahkan, gigi ngilu setelah menggunakan pemutih gigi memang kondisi yang normal. Hal itu juga biasa terjadi apabila melakukan pemutihan gigi oleh dokter. Namun durasi waktunya hanya 2-3 jam.
"Saya takutkan itu kalau bahan pemutih yang dijual online enggak jelas, rasa ngilu pada gigi bisa berlangsung dalam jangka waktu lama atau enggak hilang-hilang. Gigi sensitif bisa membuat gusi meradang, ada pendarahan di gusi. Lama kelamaan bahkan bisa menyebabkan gigi keropos atau fraktur," pungkas drg. Andy.
Artikel Menarik Lainnya:
- Aktivitas yang Ngga Boleh Dilakukan Penderita Penyakit Jantung
- 4 Cara Alami Jaga Daya Tahan Tubuh Anak agar Tidak Mudah Sakit
- Rekomendasi Camilan Sehat di Kantor Tanpa Takut Berat Badan Naik
