Tidak Ada Karantina Saat Flu Spanyol Terjadi Pada Tahun 1918

- Selasa, 21 Juli 2020 | 12:55 WIB
Kondisi saat terjadi Flu Spanyol (Screenshot/YouTube/MLive)
Kondisi saat terjadi Flu Spanyol (Screenshot/YouTube/MLive)

Flu Spanyol yang terjadi pada tahun 1918 yang lalu merupakan salah satu pandemi yang paling mematikan sepanjang sejarah karena menewaskan jutaan orang.

Seperti yang dilansir dari Science Daily, saat Flu Spanyol menyerang, dunia sedang berusaha pulih dari kerusakan akibat Perang Dunia I.

Dalam kasus pertama lebih dari 600 ribu tentara di Amerika Serikat terinfeksi Flu Spanyol. Yang pada akhirnya virus ini memicu perang dengan merenggut nyawa antara 20 hingga 50 juta orang. Bahkan setiap prajurit dan warga sipil tewas selama konflik.

Karena pejabat kesehatan yang meremehkan Flu Spanyol 1918 mungkin bermutasi di suatu tempat di Eropa. Sehingga terjadilah gelombang kedua Flu Spanyol.

Flu Spanyol jauh lebih mematikan dari sebelumnya pada saat musim gugur. Ini karena mutasi genetik virus lebih mungkin membunuh orang yang lebih muda, bugar dan sehat hanya dalam hitungan jam.

Pada bulan Oktober, Flu Spanyol menewaskan sebanyak 195 ribu orang Amerika.

Gejala dari Flu Spanyol tidak jauh berbeda dengan virus corona saat ini yakni pneumonia dan demam tinggi. Hanya saja Flu Spanyol bisa menyebabkan pendarahan hidung.

Peristiwa Flu Spanyol membuat banyak pejabat kesehatan yang terkejut. Namun mereka tidak mengeluarkan peraturan karantina yang dilakukan seperti saat virus corona menyerang.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X