Epidemiolog: Penularan Corona di Indonesia Lebih Cepat Dibanding Kemampuan Mendeteksi

- Sabtu, 3 Juli 2021 | 11:15 WIB
Tes swab antigen COVID-19 di Indonesia (ANTARA FOTO/Jojon.)
Tes swab antigen COVID-19 di Indonesia (ANTARA FOTO/Jojon.)

Ahli Epidemiolog Universitas Gajah Mada (UGM) dr. Riris Andono Ahmad mengatakan, kecepatan penularan Covid-19 di Indonesia saat ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan mendeteksi dan kemudian mengisolasinya.

"Jadi ketika itu (penularan virus) sudah kita tidak bisa kejar lagi, maka kita bisa lihat kenaikannya sangat luar biasa tinggi," kata Riris dalam diskusi virtual, Sabtu (3/7/2021).

Di samping itu dia menambahkan, ketika paparannya sudah sangat besar maka penerapan protokol kesehatan (prokes) tidak cukup. Apalagi, Covid-19 bekerja selama 24 jam, sementara penerapan prokes hanya di jam tertentu saja.

Baca Juga: Sebelum Akun Instagram Di-banned, Jerinx Sempat Tuduh Iko Uwais Diendorse Covid-19

"Dan ini mengakibatkan ada kalanya ketika kita sudah tidak mampu mengejar kecepatan penularan kita harus menghentikan penularan," tutur dia.

Menurut dia, salah satu cara untuk cepat bisa menghentikan penularan virus corona adalah dengan membatasi mobilitas masyarakat. Sehingga virus tersebut tidak akan bergerak karena tidak adanya mobilitas masyarakat.

Dia mengatakan, langkah itulah yang sedang dilakukan oleh pemerintah saat ini. Dimana sekarang pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

"Kalau kita bisa mengentikan mobilitas penduduk cukup besar dan si virus itu kesulitan untuk mencari orang-orang yang masih rentan belum punya kekebalan untuk ditulari. Pada akhirnya dia akan selesai sakitnya tanpa harus menulari yang lain. Upaya PPKM itu tujuannya untuk itu," tutup dia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

X