Hipertensi masih sering terjadi pada ibu hamil atau sering disebut preeklampsia. Di Indonesia, ibu hamil dengan kondisi preeklampsia mencapai sekitar 7-19%.
Ibu hamil disarankan mengontrol asupan kalori dan diet rendah garam untuk mencegah risiko hipertensi pada kehamilan. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Program Studi Gizi Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Toto Sudargo, SKM., M.Kes.
"Ada beberapa cara untuk mencegah hipertensi dalam kehamilan, serta meningkatkan imunitas ibu dan janin yang dikandungnya. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan pola makan yang memperbanyak sayuran dan ikan, dan strategi diet rendah garam," kata dr. Toto dikutip dari Antara, Kamis (19/11/2020).
Penelitian menunjukkan pola makan yang kaya sayur dan ikan mengurangi kemungkinan terkena hipertensi gestasional sebesar 14% dan preeklampsia sebesar 21%. Begitu pula dengan diet rendah garam yang dapat mengurangi risiko hipertensi pada kehamilan.
"Jika kita ingin makanan yang kita konsumsi memiliki cita rasa yang tinggi, namun juga ingin diet rendah garam, dengan menggunakan bumbu umami (gurih) seperti MSG (monosodium glutamate) bisa jadi solusinya," kata dr. Toto.
BACA JUGA: Dekat dengan Kita, 3 Hal Ini Berisiko Berbahaya Selama Kehamilan
Ia menuturkan ada banyak penelitian di luar negeri menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium pada garam meja biasa.
Ibu hamil perlu mendapatkan asupan nutrisi dari berbagai makanan sehat dan bervariasi, seperti sayuran, buah-buahan, daging, ikan, hingga suplemen tambahan seperti asam folat. Selain itu, ibu hamil juga perlu memerhatikan konsumsi kalsium, zat besi, dan zinc.