Bagaimana Kaitan Antara Diet Indo-Mediterania dengan Kesehatan Jantung?

- Sabtu, 2 Januari 2021 | 12:28 WIB
Ilustrasi makanan diet sehat (Pexels/Trang Doan)
Ilustrasi makanan diet sehat (Pexels/Trang Doan)

Dalam beberapa dekade terakhir orang-orang sudah beralih untuk mengadopsi gaya hidup dan kebiasaan sehat.

Para ahli kesehatan menghubungkannya dengan peningkatan jumlah masalah kesehatan yang mengakibatkan tingginya angka kematian akibat penyakit yang berhubungan dengan gaya hidup seperti penyakit jantung dan stroke, obesitas dan diabetes tipe-2.

Dilansir dari Boldsky, dalam studi terbaru yang diterbitkan dalam Open Inflammation Journal, para peneliti telah menjelaskan peran yang dimainkan oleh diet Indo-Mediterania pada kesehatan jantung.

Diet Mediterania berfokus pada pola dan proporsi makanan yang dikonsumsi. Ini adalah diet yang sangat bergizi yang menggabungkan banyak buah-buahan, sayuran, polong-polongan, kacang-kacangan, minyak zaitun, unggas dan ikan dan membatasi daging merah dan meminum anggur merah dalam jumlah sedang.

Banyak peneliti telah membuktikan bahwa mereka yang telah mengikuti diet Mediterania selama beberapa tahun memiliki angka kematian yang lebih rendah.

Diet Mediterania membantu menurunkan berat badan, menjaga kadar gula darah yang sehat dan mengurangi risiko serangan jantung, depresi, penyakit Alzheimer bahkan stroke.

Salah satu manfaat utama dari diet Mediterania adalah membantu meningkatkan kesehatan jantung.

Diet ini fleksibel, artinya, tidak seperti kebanyakan diet, diet ini dapat disesuaikan dengan kondisi setempat. Meskipun terkait erat dengan diet Mediterania, diet Indo Mediterania dibedakan berdasarkan fokusnya pada buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Sedangkan diet Mediterania berfokus pada makanan omega-3 seperti ikan dan minyak zaitun.

Lantas apakah diet ini baik untuk jantung?

Studi yang menganalisis peran gizi dalam pengelolaan gagal jantung sehubungan dengan diet Indo-Mediterania menganalisis faktor risiko perilaku, asupan makanan, asupan asam lemak dan rasio asupan asam lemak tak jenuh ganda/flavonoid, dan hasilnya menyarankan hal berikut.

Makanan ala Indo-Mediterania mengurangi risiko gagal jantung, gagal jantung, dan aritmia. Efek anti-inflamasi dari diet Indo-Mediterania memainkan peran yang efektif dalam mengurangi risiko kematian kardiovaskular pada pasien dengan infark miokard baru-baru ini dan risiko tinggi penyakit kardiovaskular.

Para peneliti menunjukkan bahwa, perawatan pada pasien dengan penyakit jantung dan masalah yang mengikuti diet Indo-Mediterania dapat memberikan hasil yang lebih bermanfaat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

7 Rekomendasi Makanan yang Menyehatkan Ginjal

Sabtu, 20 April 2024 | 09:05 WIB

10 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Migrain

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB
X