Berjemur di bawah sinar matahari kini menjadi salah satu rutinitas yang banyak dilakukan orang termasuk anak-anak. Tak sedikit orangtua yang mengajak anaknya berjemur sebagai salah satu upaya menjaga kesehatan. Namun alih-alih hanya berjemur, ada kegiatan lain yang bisa dilakukan.
Menurut dokter spesialis anak, dr Caessar Pronocitro, Sp.A, M.Sc,orangtua bisa mengajak anak untuk melakukan aktivitas fisik sambil berjemur. Selain menjaga kebugaran tubuh, aktivitas fisik juga menjadi stimulus bagi kemampuan motorik anak untuk mengembangkan dirinya.
"Anak balita usia 3-5 tahun itu direkomendasikan harus mendapatkan stimulasi aktivitas fisik secara teratur sehingga mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Kemudian kalau sudah usia 6-17 tahun, ada batasannya yaitu minimal 60 menit beraktivitas fisik dengan intensitas sedang hingga berat," ujar dr Caessar dalam suatu konferensi pers online, Selasa (21/4/2020).
Menurutnya, pada anak-anak usia 6 sampai 17 tahun, aktivitas fisik dapat meningkatkan kemampuan motorik, menjaga kesehatan, meningkatkan kekuatan tulang dan otot, serta menghindari obesitas.
Perkembangan motorik pada anak-anak bervariasi. Oleh karenanya, orangtua harus mengenali kemampuan anak dan menentuan aktivitas fisik berdasarkan usia anak. Misalnya, pada anak usia 2 hingga 3 tahun bisa belajar lari, lompat, lempar tangkap bola, dan mulai belajar naik tangga.
Kemudian usia 3 sampai 5 tahun larinya lebih cepat jadi bisa naik sepeda. Lalu untuk usia yang lebih besar mungkin bisa diajak melakukan permainan seperti lompat tali ataupun olahraga lainnya sebagai aktivitas fisik.
"Itu adalah contoh-contoh stimulasi yang bisa orangtua lakukan untuk meningkatkan kemampuan motorik anak. Kegiatan tersebut bisa dilakukan sambil berjemur," pungkas dr Caessar.
