BPJS Kesehatan membantu warga yang menderita sakit gagal ginjal stadium 4, dan harus menjalani cuci darah 2 kali seminggu.
Seorang petani bernama Rustam dan istrinya, Salasiah warga Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan bersyukur karena bisa memanfaatkan layanan kesehatan dari BPJS.
Salasiah melalui video di akun bpjskesehatan_ri awalnya hanya bisa menangis saat dokter memberitahu sang suami terkena gagal ginjal.
Baca juga: Keluarga Korban Laporkan Kasus Gagal Ginjal Akut ke Polri
Lantaran tidak memiliki biaya, Salasiah dan Rustam awalnya enggan menjalani cuci darah. Namun dokter mengatakan jika penyakit Rustam harus diobati dengan tindakan cuci darah.
"Dan hanya menangis ketika diberitahu terkena gagal ginjal. Jadi bapak minta kepada dokter supaya bapak tidak usah cuci darah atau operasi. Dokter mengatakan tidak bisa. Kemungkinan bapak ini seumur hidup (cuci darah)," kata Sulasiah, seperti dikutip Indozone, Selasa (10/1/2023).
"Kalau tidak ada BPJS itu tidak akan bisa berobat, karena tidak ada uangnya," ungkap Rustam.
Rustam diketahui telah menjalani cuci darah selama kurang lebih 10 bulan. Di mana dalam seminggu, bisa dilakukan 2 kali tindakan cuci darah.
"Sepuluh bulan sudah cuci darah, dua kali seminggu, Senin dengan Kamis," bebernya.
Baca juga: Kemenkes Akui Belum Terima Gugatan dari Keluarga Korban Gagal Ginjal Akut
Rustam dan Salasiah bersyukur karena pihak rumah sakit memperlakukan semua pasien sama. Baik pasien mandiri atau yang menggunakan BPJS Kesehatan.
"Masalah pelayanan di rumah sakit baik sekali. Diperlakukan sama baik yang bayar sendiri atau yang tidak bayar (PBI), tidak ada bedanya," terang Salasiah.
"Malah petugasnya baik dan menghormati pasien, pelayanan BPJS mandiri atau yang bukan semuanya dilayani sama. Bahkan petugas rumah sakit sangat baik. Jadi kami berterima kasih kepada pihak rumah sakit," lanjutnya.
