Usai Sebut Pandemi Akan Berakhir, WHO Minta Dunia Gak Buru-buru Nyatakan Endemi

- Sabtu, 24 September 2022 | 13:30 WIB
Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus. (REUTERS/Clement Uwiringiyimana) Health
Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus. (REUTERS/Clement Uwiringiyimana) Health

Pekan lalu, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kepada wartawan dunia bahwa akhir pandemi sudah di depan mata.

Namun, pada hari Kamis (22/9/2022) di sela-sela Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Tedros mengatakan bahwa untuk menyatakan pandemi berakhir butuh kehati-hatian.

Meski dunia berada dalam posisi terbaik yang pernah ada untuk mengakhiri pandemi, dengan jumlah kematian mingguan terus menurun dan sekarang hanya 10 persen dari puncaknya pada Januari 2021.

Baca juga: WHO Ungkap Akhir COVID-19 Sudah di Depan Mata, Mungkinkah akan Kembali Normal?

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dinilai melangka terlalu cepat untuk menyatakan bahwa pandemi COVID-19 sudah berakhir.

Dalam pembaruan epidemiologi terbaru, WHO mengatakan lebih dari 9.800 kematian dilaporkan minggu lalu, turun 17 persen dari minggu sebelumnya, sementara 3,2 juta kasus baru dilaporkan.

Badan kesehatan PBB telah memperingatkan bahwa penurunan jumlah kasus yang dilaporkan menipu, karena banyak negara telah mengurangi pengujian dan mungkin tidak mendeteksi virus dengan serius.

Baca juga: WHO: Untuk Menuju Endemi COVID-19, Cakupan Vaksinasi Harus 100 Persen

Dilansir CNA, Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, mengatakan kepada wartawan bahwa virus itu masih beredar pada tingkat yang intens, meskipun situasinya bervariasi di berbagai negara.

"Tujuan kami adalah mengakhiri keadaan darurat di semua negara. Dan kami akan terus melakukannya sampai kami mencapai tujuan itu," katanya.

Sebuah studi WHO yang diterbitkan pada bulan Mei berdasarkan kelebihan kematian yang terlihat di berbagai negara selama pandemi memperkirakan bahwa hingga 17 juta orang mungkin telah meninggal akibat COVID-19 pada tahun 2020 dan 2021.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X