Kecelakaan lalu lintas (lakalantas) ternyata jadi salah satu penyebab angka kematian yang tinggi di seluruh dunia. WHO sendiri memprediksikan setiap tahunnya ada 1,3 juta korban jiwa akibat lakalantas.
Tak hanya itu, mereka juga memprediksi ada sekitar 20-50 juta kasus cedera atau cacat akibat kecelakaan lalu lintas ini.
"Cedera lakalantas menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi individu, keluarga, dan negara secara keseluruhan. Kerugian ini timbul dari biaya pengobatan serta hilangnya produktivitas dari mereka yang meninggal atau cacat karena cedera, dan dari anggota keluarga yang perlu mengambil cuti kerja atau sekolah untuk merawat yang terluka," ungkap WHO.
WHO menyebutkan bahwa negara berkembang mencatat angka lakalantas yang lebih tinggi. Bahkan WHO mengatakan 93 persen kasus kematian berasal dari negara yang penghasilannya masih minim.
"Negara berkembang mencatat angka lakalantas yang lebih tinggi, dengan hampir 93 persen kasus meninggal berasal dari negara berpenghasilan menengah ke bawah," lanjut WHO.
Karena hal tersebut, WHO berencana pada tahun 2030 mendatang, kecelakaan akibat lalu lintas ini bisa dikurangi. Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan meningkatkan manajemen lalu lintas yang lebih baik, jalan dan kendaraan yang lebih aman, dan kesiapan layanan kesehatan pasca kecelakaan.
