Hampir sepekan para WNI yang menjalani masa observasi kesehatan di Natuna, Kepulauan Riau telah dipulangkan ke keluarganya. Sejauh ini mereka dikabarkan dalam kondisi sehat.
Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dr Achmad Yurianto.
"Alhamdulillah sampai hari ini saya memonitor teru, punya WhatsApp group semua dalam kondisi baik," ujar Yurianto kepada Indozone dalam temu media, Jumat (21/2/2020) di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan.
Walaupun dalam kondisi baik, Kemenkes melalui pemerintah daerah terus melakukan surveilans aktif terhadap para WNI tersebut melalui. Dijelaskan oleh Yurianto, surveilans aktif merupakan pemantauan terhadap lingkungan sekitar para WNI yang baru pulang observasi. Oleh karenanya, WNI tidak mendapatkan pemantauan khusus.
"Surveilans aktif itu misalkan saya yang baru pulang, yang dipelototin (dipantau) itu keluarga saya. Surveilans aktif itu yang dilihat teman-temannya, keluarga sekitarnya. Bukan melihat saya sakit atau enggak, tapi kesehatan lingkungan sekitarnya," ujar Yurianto.
Dirinya mencontohkan ada 1 orang yang berasal dari Toli-Toli, Sulawesi Tengah. Pemerintah daerah setempat meminta pihak Kemenkes untuk menerangkan soal surveilans aktif lewat siaran radio.
"Saya diminta bicara, saya sampaikan bahwa sekarang yang diperhatikan bukan hanya dia. Semuanya harus memperhatikan dirinya sendiri juga. Jadi jangan semua orang mempelototi dia (WNI yang pulang)," kata Yurianto.
Sementara itu, para WNI yang telah selesai diobservasi memegang health alert card. Apabila ada keluhan, mereka diharapkan segera melapor ke fasilitas layanan kesehatan dengan membawa kartu tersebut.