Para ahli di Tiongkok mengonfirmasi, berdasarkan hasil uji klinis, Chloroquine Phosphate memiliki efek kuratif tertentu untuk mengatasi penyakit virus corona baru (Covid-19).
Chloroquine Phosphate selama ini dikenal sebagai obat anti malaria.
Munculnya nama Chloroquine Phosphate ini dipilih dari puluhan ribu obat yang ada setelah melewati tahap beberapa putaran skrining. Dilansir dari Xinhuanet, Jumat (21/2/2020), dalam uji coba pada kelompok pasien menunjukkan indikator yang lebih baik.
Beberapa indikasinya adalah berkurangnya demam, peningkatan gambar CT paru-paru, dan persentase pasien yang menjadi negatif dalam tes asam nukleat virus. Pasien yang menggunakan obat ini juga membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk pulih.
Dikutip dari Hellosehat, Chloroquine adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria. Ini juga digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh parasit tipe ameba dan beberapa penyakit autoimun lainnya seperti lupus.
Obat ini harus dibeli dengan resep dokter, umumnya dikonsumsi setelah makan untuk mencegah nyeri perut.
Untuk mencegah malaria, Chloroquine dikonsumsi satu kali per minggu pada hari yang sama setiap minggunya.
Chloroquine paling baik disimpan pada suhu ruangan dan jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap.
Obat ini juga memiliki efek samping jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama dan dosis yang tinggi, yaitu kerusakan permanen pada retina mata. Jika muncul cahaya atau kilat putih pada penglihatan, pasien disarankan segera menghubungi dokter.
Selain itu, efek sampingnya adalah telinga berdengung atau hilang pendengaran, kejang, lemah otot akut, refleks melambat, mula, hilang nafsu makan, muntah-muntah. hingga alergi kulit parah.
