Darah Pasien Sembuh Virus Corona Dijual Ilegal di Dark Web, Kok Bisa?

- Selasa, 5 Mei 2020 | 16:24 WIB
Ilustrasi darah pasien sembuh virus corona (Pexels/Anna Shvets)
Ilustrasi darah pasien sembuh virus corona (Pexels/Anna Shvets)

Di tengah pandemi virus corona yang banyak mengancam jiwa, justru para penjahat online mengambil keuntungan dalam situasi seperti ini. Bagaimana tidak, mereka menawarkan  darah yang diduga milik pasien sembuh virus corona untuk dijual di dark web sebagai vaksin.

Universitas Nasional Australia memperlihatkan temuan mereka sambil menelusuri bagaimana penjahat siber mengeksploitasi krisis virus Corona.

"Ini seperti vaksinasi pasif, di mana plasma darah pasien COVID-19 yang pulih diambil untuk antibodi dan disuntikkan ke seseorang yang mungkin berisiko COVID-19," kata ketua peneliti Rod Broadhurst dikutip dari ABC News.

Tawaran darah dari pasien sembuh virus corona memang hanya satu persen dari sekian banyak produk berkaitan dengan virus corona yang ditemukan di dark web.

Barang-barang seperti masker yang diduga dicuri dari pabrik paling banyak ditemukan. Selain itu, ada pula obat-obatan seperti klorokuin yang banyak tersedia dan beberapa vaksin yang sudah diujikan pada hewan. Untuk satu obat dihargai $25 ribu atau sekitar Rp 380 juta.

Broadhurst juga mengatakan bahwa banyak yang berani melakukan aktivitas berisiko tinggi ini. Dark web sebuah pasar online untuk menjual barang-barang ilegal seperti obat dan juga teknologi yang dicuri.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X