Daging merah memiliki banyak kandungan yang diperlukan untuk tubuh. Mulai dari zat besi, protein, hingga vitamin A, B, dan D.
Namun menurut studi terbaru, ditemukan bahwa pemakan daging merah lebih berisiko sakit dan meninggal. Dikutip dari SCMP, Selasa (11/2/2020), mengonsumsi daging merah dan olahannya dikaitkan dengan tingkat risiko penyakit jantung dan kematian yang lebih tinggi.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Jama Internal Medicine menemukan bahwa memakan dua porsi daging merah atau daging olahan per minggu dikaitkan dengan risiko 3% hingga 7% lebih tinggi dari penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke. Selain itu, 3% risiko kematiannya lebih tinggi dari penyebab lainnya.
Makan dua porsi daging unggas per minggu juga dikaitkan dengan risiko penyakit jantung yang lebih tinggi, kata studi yang dilakukan di Fakultas Kedokteran Feinberg di Universitas Northwestern di Amerika Serikat.
Sementara daging ikan tidak dikaitkan dengan risiko kesehatan buruk. Temuan studi terbaru ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya yang menghubungkan antara makan daging dengan risiko kesehatan buruk.
Profesor epidemiologi dan pediatri di sekolah kedokteran Northwestern, dan penulis senior studi baru ini, Norrina Allen mengatakan agar orang-orang mempertimbangkan jumlah daging merah yang akan dimakan.
"Saya harap orang-orang mempertimbangkan untuk makan daging merah dan olahan dalam jumlah sedang dan mencoba mengonsumsi lebih banyak buah, sayuran, dan biji-bijian," kata Allen.
Ia melanjutkan, ada hubungan yang signifikan antara penyakit dan kematian dengan diet yang dilakukan beberapa dekade sebelumnya.
"Masih ada risiko berdasarkan apa yang Anda makan 20 tahun lalu," pungkasnya.
