Baru-baru ini, sebuah wedding organizer bernama Aisha Weddings viral di media sosial lantaran mengampanyekan pernikahan di usia 12 tahun. Selain mendapat kecaman oleh warganet, aksi kampanye ini juga ditolak oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Baca Juga: Wanita Ini Tak Sengaja Dapat 5 Dosis Vaksin Covid-19, Kok Bisa?
Melalui situsnya, Aisha Weddings mengharuskan wanita untuk menikah di menikah di usia 12 - 21 tahun. Menurutnya, menikah di usia dini adalah cara untuk wanita bisa menjadi berkenan bagi pria.
"Semua wanita muslim ingin bertaqwa dan taat kepada Allah SWT dan suaminya. Untuk berkenan di mata Allah dan suami, Anda harus menikah pada usia 12 - 21 tahun dan tidak lebih," tulis Aisha Weddings melalui situsnya.
Atas pernyataan tersebut, Kepala BKKBN dr Hasto Wardoyo, SpOG dengan tegas melarang aksi kampanye pernikahan di bawah umur sebagaimana yang dilakukan oleh Aisha Weddings. Di Indonesia, usia ideal wanita untuk menikah adalah minimal 21 tahun, sementara untuk pria minimal 25 tahun.
"Siapa saja tentu tidak boleh mempromosikan pernikahan muda karena sangat menyesatkan," ujar dr Hasto merespon pernyataan itu.
dr Hasto menegaskan, pernikahan di bawah umur menjadi hal yang berbahaya bagi kesehatan. Terlebih jika wanita hamil di usia yang masih terlalu muda. Bukan hanya berbahaya bagi tubuh ibu, tapi juga membahayakan kesehatan si calon bayi.
"Banyak risiko akibat kawin dini yang sangat membahayakan baik bagi kesehatan bayi maupun ibu," imbuhnya.
Selain mengampanyekan pernikahan muda, Aisha Weddings juga menyuarakan untuk pasangan muda melakukan pernikahan sirih serta poligami. Hal ini terlihat dari tampilan halaman depan situs website Aisha Weddings.
