Belakangan hidangan nasi minyak khas Surabaya, Jawa Timur, menjadi buah bibir. Hidangan tersebut berisi bebek goreng bumbu hitam dengan nasi yang disiram minyak jelantah yang banyak, sehingga disebut nasi minyak.
Menanggapi viralnya hidangan itu, Plt Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu Anak (GIZI KIA) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Ni Made Diah PLD, MKM, menjelaskan bahwa tubuh manusia memang memerlukan minyak. Namun porsinya tetap ada batasan agar tidak berisiko pada kesehatan tubuh.
Baca juga: Viral Kuliner Nasi Minyak di Surabaya Dibuat Pakai Jelantah, Netizen: Welcome Kolesterol!
"Sebenarnya prinsipnya semua orang perlu minyak tapi dengan batasan. Jadi kalau dari ibu hamil ini masih memerlukan minyak sekitar 5 porsi per hari, ibu menyusui 6 porsi per hari, balita juga memerlukan minyak dengan porsi-porsi pada setiap makanan-nya," terang dr Diah dalam konferensi pers, Jumat (20/1/2023).
"Kemenkes membatasi lemak ini telah mengeluarkan Permenkes 30 2013 tentang Pembatasan Gula, Garam, Lemak," imbuhnya.
Wow nasi minyak???? pic.twitter.com/PtqB6KkU1m
— Txt dari Kuliner (@txtdrkuliner) January 16, 2023
Dalam Peraturan Kementerian Kesehatan (Permenkes) tersebut menjelaskan konsumsi gula harian lebih dari 50 gram, natrium lebih dari 200 mg, atau lemak dari 67 gr per orang per hari, berisiko memicu hipertensi, stroke, diabetes dan serangan jantung.
Baca juga: Viral Kuliner Surabaya Nasi Minyak, Dokter Wanti-Wanti Risiko Penyakit Ini!
Dalam kesempatan yang sama, Prof Hardiansyah dari PERGIZI Pangan Indonesia menjelaskan, sering mengonsusmi lemak secara berlebih dampak kesehatannya tidak terlihat dalam jangka waktu dekat. Meski demikian, ia mengatakan mengonsumsi santapan berlemak tidak selalu buruk.
Salah satu santapan berlemak yang direkomendasikan Prof Hardiansyah adalah nasi uduk. Nasi uduk diproses menggunakan minyak kelapa yang dikukus, tidak di goreng.
"Yang penting jangan berlebihan dan pastikan minyaknya apa (yang digunakan), bukan berarti nasi dituangi dengan minyak jelantah ya, atau menggoreng dengan minyak seperti nasi goreng," imbaunya.
