Satgas IDI Ungkap Resiko Penularan Covid-19 di Tanah Air Sangat Rendah, Ini Indikatornya

- Selasa, 7 Juni 2022 | 19:23 WIB
Ilustrasi COVID-19. (ANTARA/HO-Sutterstock).
Ilustrasi COVID-19. (ANTARA/HO-Sutterstock).

Risiko penularan COVID-19 di Indonesia saat ini dinilai sudah sangat rendah jika dibandingkan dengan situasi di beberapa negara lain.

Ini kasi ini kata Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban melihat dari sepinya rumah sakit dari pasien COVID-19 hingga positivity rate yang rendah.

"Jadi data Indonesia dibandingkan dengan data luar negeri, Indonesia amat sangat bagus. Indonesia rangking dunia nomor 40 lebih, rumah sakitnya sepi, positivity rate rendah banget di bawah 3 persen, yang divaksinasi semakin banyak," kata Zubairi Djoerban yang dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (7/6/2022).

Berdasarkan situasi itu, Zubairi menyebut bahwa risiko penularan COVID-19 di Indonesia saat ini sudah rendah sekali.

Tapi masyarakat diimbau untuk tidak jumawa dan tetap berhati-hati.

Ia mengatakan per 5 Juni 2022 jumlah kasus baru Indonesia mencapai 388 orang dengan lima orang meninggal.

"Artinya, setiap hari pada bulan Juni itu jumlah kasus di atas 300 tapi di bawah 400. Jadi memang relatif agak naik sedikit dari dari bulan Mei 2022. Kemudian Indonesia juga pernah 100 kasus baru," katanya seperti yang dilansir Antara.

Jika dibandingkan dengan situasi di luar negeri, kata Zubairi, Korea Utara bisa menembus 600.000 kasus dalam sepekan atau setara rata-rata 90.000 kasus baru sehari.

Amerika Serikat di atas 70.000 kasus baru per hari.

Secara terpisah, Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengemukakan sejumlah alasan mengapa dunia masih berstatus pandemi hingga saat ini.

"Perlu ketahui bahwa sampai sekarang dunia masih dalam status pandemi, sebagaimana juga disampaikan Direktur Jenderal WHO pada acara pembukaan World Health Assembly 22 Mei 2022 di Jenewa," katanya.

Pertama, sampai akhir Mei 2022 masih ada sekitar 70 negara di dunia yang kasusnya masih meningkat.

"Padahal kita tahu prinsip dasarnya, no one is safe until everyone is safe, dan 70 negara adalah sekitar sepertiga dari jumlah negara di dunia," katanya.

Kedua, jumlah tes di dunia jauh menurun, sehingga sulit untuk melihat gambaran epidemiologi yang sebenarnya, kata Tjandra.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X