Dokter bedah saraf menyarankan masyarakat untuk kurangi penggunaan telepon seluler (ponsel) dengan posisi kepala menunduk terlalu lama guna mencegah risiko terkena saraf terjepit (Hernia Nukleus Pulposus/HNP) di area leher.
Mengurangi kebiasaan berada dalam postur tidak ergonomis seperti saat menggunakan ponsel sambil tunduk, bisa jadi salah satu pencegahannya.
"Kejadian HNP mungkin kita alami. Saat ini salah satu yang berbahaya saat menggunakan ponsel dengan posisi tidak ergonomis (menunduk) lama," kata dokter spesialis bedah saraf Mustaqim Prasetya dalam webinar, dikutip dari Antara, Jumat (23/7/2021).
HNP dapat terjadi lantaran bantalan sendi pada ruas tulang belakang keluar dari lokasi seharusnya. Sendi tersebut lalu menekan struktur saraf yang ada di dekatnya sehingga menimbulkan masalah. Kondisi ini sering terjadi pada kaum muda.
Penyebabnya adalah terlalu lama dalam posisi yang tidak ergonomis, mengangkat benda berat dengan cara yang salah dan faktor berat badan berlebih. Sementara pada orang lanjut usia, akibat berkurangnya elastisitas atau kelenturan bantalan yang terjadi seiring bertambahnya umur. Akibatnya, efek peredam bantalan menjadi berkurang dan rentan terhadap trauma.
Gejala yang muncul utamanya rasa nyeri. Bila nyeri terjadi di bagian lumbal atau pinggang, maka nyeri terasa di satu sisi kemudian menjalar ke bokong, tungkai sesuai daerah saraf yang diatur oleh lokasi saraf bersangkutan di tulang belakang.
"Nyerinya seperti terasa terbakar, kesemutan, diperberat dengan aktivitas tertentu (berdiri, berjalan, duduk). Nyeri pada kaki disertai pinggang disebut low back pain," kata Mustaqim.
Mustaqim menyebut, untuk cegah HNP bisa dilakukan dengan menjaga berat badan ideal, tidak merokok, rutin olahraga agar otot-otot disekitar tulang belakang menjadi lebih kuat.
