Kenali Karakteristik Batuk Akibat Omicron, Mulai dari Batuk Kering hingga Batuk Berdahak

- Sabtu, 26 Februari 2022 | 15:03 WIB
llustrasi batuk. (Pexels)
llustrasi batuk. (Pexels)

Meski tidak ada gejala batuk spesifik pada Omicron, namun berdasarkan data statistik menunjukkan bahwa sebagian besar gejala yang dialami adalah batuk kering hingga batuk berdahak.

"Tapi dari statistik, survei gejala, sebagian besar batuk kering. Tapi ini perlu dikonfirmasi lagi benar atau tidak, kadang masyarakat mendefinisikan batuk kering, padahal sebetulnya ada dahak tapi sulit dikeluarkan," kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Dr. (Cand.) dr. Inggrid Tania, dikutip dari Antara pada Sabtu (26/2/2021).

Namun, yang pasti batuk yang sifatnya paroksismal, terjadi terus menerus hingga menyebabkan sesak napas, tidak terjadi pada penderita Omicron.

Baca juga: Omicron Ngamuk Jelang Bulan Ramadan, Dokter: Jangan Terjebak Polemik Salat Tarawih

"Kalau ada gejala itu, ada penyebab lain," ujar Inggrid.

Inggrid menambahkan bahwa batuk adalah refleks dari sistem pernapasan yang bertujuan mengosongkan jalan napas dari partikel benda asing, mikroba dan bahan iritan seperti asap dan debu, serta cairan dan mucus.

Selain dari infeksi virus seperti influenza dan COVID-19, batuk dapat disebabkan oleh bahan iritan, efek samping obat, infeksi yang menyebabkan bronchitis, refluks asam lambung, alergi, asma hingga kanker paru.

Batuk sendiri terdiri dari beberap jenis, mulai dari batuk kering, batuk berdahak atau kombinasinya.

Dilihat dari durasi, batuk terbagi menjadi dua, yakni batuk akut yang bisa berakhir setelah dua hingga tiga minggu, juga batuk kronis yang umumnya berlangsung dalam waktu lama.

Adapun cara untuk mengatasi batuk yaitu dengan minum air putih hangat yang cukup dan mandi air hangat. Kemudian jauhi makanan atau lingkungan yang bisa memperparah batuk.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X