Karena Virus Korona, Taiwan Batalkan Ekspor Masker Bedah dan N95

- Senin, 27 Januari 2020 | 15:46 WIB
Ilustrasi pemerintah Taiwan (REUTERS/Tyrone Siu)
Ilustrasi pemerintah Taiwan (REUTERS/Tyrone Siu)

Penyebaran virus korona baru meresahkan masyarakat dunia. Banyak orang berlomba-lomba untuk melindungi diri agar tidak terinfeksi virus mematikan tersebut. Pemerintah dari berbagai negara juga melakukan berbagai upaya guna mencegah warganya tertular virus. 

Salah satunya yang dilakukan pemerintah Taiwan. Pihaknya mengeluarkan larangan ekspor masker bedah dan N95.

Melansir PinkVilla, Senin (27/1/2020), pemerintah Taiwan melarang ekspor masker bedah dan N95 selama sebulan. Larangan itu berlaku sejak 24 Januari hingga 23 Februari 2020. 

Beberapa hari sebelum larangan dikeluarkan, Perdana Menteri Su Tseng-chang sempat meyakinkan bahwa pemerintah memiliki stok masker bedah dan N95 yang cukup sehingga tidak perlu terlalu banyak menimbun.

Penggunaan masker memang menjadi salah satu upaya pencegahan terkena virus. Terlebih virus dapat menular dari satu orang ke orang lainnya melalui kontak langsung atau udara. 

Dengan adanya larangan ini, negara-negara yang sebelumnya mengekspor masker dari Taiwan tentu perlu mencari alternatif lain. Terlebih masker respirator N95 merupakan salah satu jenis masker terbaik yang dapat menyaring setidaknya 94 persen partikel debu.

 Selain mengeluarkan larangan ekspor masker, pemerintah Taiwan juga telah melakukan perluasan kontrol perbatasan. Pemerintah berhak untuk menolak penduduk Wuhan, Tiongkok untuk masuk ke wilayahnya. 

Selain itu, penduduk dari Tiongkok, Hong Kong, dan Makau yang hendak ke Pulau Formosa memerlukan pernyataan kesehatan. Apabila ada yang teridentifikasi mengalami demam dan gejala yang berkaitan dengan virus korona baru, maka pemerintah akan melakukan isolasi terhadap orang tersebut.

Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah Taiwan tersebut merupakan bentuk antisipasi penyebaran virus korona baru. Menurut data terakhir, di sana sudah ada 4 kasus virus korona baru. 

Sementara berdasarkan laporan WHO terbaru, jumlah kasus mencapai 2.014. Sebanyak 56 kasus telah mengakibatkan kematian.

Salah satu alasan yang membuat penyebaran virus korona mengkhawatirkan adalah sudah banyak warga negara lain yang terjangkit virus di luar Tiongkok. Sebut saja Thailand, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Vietnam, Nepal, Malaysia, Amerika Serikat, dan Prancis.

Jumlah kasus yang terkonfirmasi di masing-masing negara masih di bawah lima. Namun tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah. (MAR)


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

7 Rekomendasi Makanan yang Menyehatkan Ginjal

Sabtu, 20 April 2024 | 09:05 WIB

10 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Migrain

Sabtu, 20 April 2024 | 08:30 WIB
X