Ini Penyakit Lainnya yang Disebabkan Virus Korona

- Rabu, 29 Januari 2020 | 17:07 WIB
Dokter menangani pasien penderita korona (REUTERS/China Daily)
Dokter menangani pasien penderita korona (REUTERS/China Daily)

Tak habis-habis topik pembicaraan publik soal penyebaran virus korona. Bagaimana tidak, virus ini semakin hari membuat jumlah korban bertambah. Virus yang sudah ada sejak bulan Desember 2019 di Wuhan, Tiongkok ini bahkan sudah menyebar ke bebagai negara di dunia.

Virus korona pada umumnya berhubungan dengan flu, pilek, pneumonia, sindrom pernapasan akut yang parah, bahkan sampai memengaruhi usus. 

Virus korona pertama kali diisolasi pada tahun 1937 dari virus bronkitis, yang menginfeksi unggas. Bahkan, pada saat itu korona telah menurunkan populasi unggas.

Meski baru beberapa hari terakhir ini menghebohkan publik, nyatanya virus korona pernah menyerang sebelumnya. Virus ini adalah jenis baru dari wabah SARS dan MERS, yang disebut sebagai 2019-nCoV.

Terkait dengan itu, kali ini INDOZONE akan menyajikan informasi seputar virus SARS, MERS dan 2019-nCoV.

1. SARS

-
Warga memakai masker untuk mencegah virus SARS (Business Insider)

SARS atau yang biasa disebut sebagai sindrom pernapasan akut adalah penyakit menular, yang disebakan  oleh virus SARs-CoV. SARS menjadi penyakit pneumonia yang mengancam nyawa. Wabah penyakit ini pertama kali muncul di Provinsi Guangdong, Tiongkok Selatan pada November 2002. Namun, akhirnya virus ini sampai ke Hong Kong.

Dari Hong Kong inilah, virus SARS dengan mudah cepat menyebar ke seluruh dunia dan menginfeksi sejumlah orang di 37 negara. Bahkan virus ini telah menyebabkan lebih dari 700-an orang meninggal dunia.

Namun, virus yang berasal dari musang ini tergolong unik, karena bisa menginfeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah. Tak hanya itu, SARS juga menyebabkan gastroenteritis, yaitu infeksi pada usus atau perut yang disebabkan oleh beberapa jenis virus.

Gejala yang ditimbulkan SARS, pada fase awal justru tampak seperti penyakit flu. Mulai dari batuk kering, panas dingin, diare, sesak napas hingga rasa sakit atau ngilu.

Virus SARS, dapat memicu munculnya pneumonia, infeksi paru-paru parah. Pada stadium lanjut, virus ini bisa menyebabkan fungsi paru-paru, jantung serta hati.

Virus korona SARS ini, lebih banyak menyerang orang lanjut usia, karena sistem kekebalan tubuh yang menurun. Hal tersebut dibuktikan dengan setengah dari orang-orang yang terinfeksi virus SARS berusia di atas 65 tahun.

2. MERS

-
Warga Korea Selatan memakai masker untuk mencegah penyakit MERS (The Times of Israel)

Wabah penyakit kedua yang disebabkan oleh virus korona ialah MERS, atau lebih dikenal dengan MERS-CoV. Wabah penyakit satu ini muncul pada tahun 2012, di Arab Saudi. Dari negara tersebut, virus kemudian menyebar ke berbagai negara termasuk AS.

Namun, virus ini mewabah dengan sangat luas di Korea Selatan pada tahun 2015. Gejala MERS sebenarnya hampir sama seperti SARS, yaitu demam, sesak napas dan batuk. Virus ini akan dengan mudah menyebar pada orang-orang yang melakukan kontak terhadap orang, yang sudah terkena infeksi.

Berdasarkan situs WHO, virus MERS-CoV menyebabkan 858 orang kehilangan nyawa di seluruh dunia. Tak hanya itu, virus yang ada sejak September 2012 di 27 negara ini telah menimbulkan 2.294 kasus.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

X