Hari Kanker Sedunia atau World Cancer Day diperingati setiap tanggal 4 Februari. Peringatan Hari Kanker Sedunia bertujuan untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyakit kanker.
Jelang Hari Kanker Sedunia 2023, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengadakan press briefing yang disiarkan langsung melalui akun YouTube Kemenkes.
Baca juga: Peringati Hari Kanker Sedunia, Pentingnya Bagi Kita Pahami Penyakit Kanker Sejak Dini
Dalam kesempatan tersebut Direktur Jenderal P2P, Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, DHSM, Mars mengungkapkan bahwa kanker anak menjadi perhatian dunia. Di Indonesia sendiri kasus terbanyak ialah kanker leukemia.
"Di Indonesia dengan kasus terbanyak adalah kanker Leukemia, yaitu 3880 atau 35 persen dari kanker anak," kata dr. Maxi, dikutip Indozone dari YouTube Kemenkes, Kamis (2/2/2023).
Dokter Maxi juga berharap orang tua dapat mengenali gejala dan tanda kanker pada anak. Sehingga diagnosa lebih cepat, penangananya lebih awal dan tingkat kesembuhan tentu lebih tinggi.
Dalam kesempatan itu juga Dokter Maxi mengungkapkan bahwa kanker merupakan penyebab kematian tertinggi di dunia dengan 10 juta kematian pada tahun 2020.
"Khususnya kanker payudara itu ada 2.261.419 11,7 persen dan jumlah kematian kanker payudara sekitar 654.996 atau 69 persen," tambah dr. Maxi.
Dokter Maxi juga menjelaskan bahwa hampir 30 persen kematian akibat kanker terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia.
Baca juga: 4 Februari Hari Kanker Sedunia, Ini Sejarah dan Tujuan Peringatannya
Hal ini sangat disayangkan karena menurut dr Maxi penyakit kanker masih bisa dicegah.
"Tentu hal ini sangat disayangkan, karena sesungguhnya menurut penelitian bahwa 30-50 persen kematian akibat kanker masih dapat dicegah," ujarnya.
Kematian akibat kanker sendiri dapat dicegah dengan cara menghindari faktor risiko dan melakukan deteksi dini secara berkala.
Melansir dari situs UICC, Tema Hari Kanker Sedunia 2023 ialah 'Close the Care Gap' yang artinya 'Tutup Kesenjangan Perawatan'.
