5 Penyebab Mimpi Buruk di Malam Hari, Termasuk Stres dan Telat Makan Malam

- Rabu, 16 September 2020 | 12:04 WIB
Ilustrasi mimpi buruk (thesuccessfulparent.com)
Ilustrasi mimpi buruk (thesuccessfulparent.com)

Beberapa orang menganggap mimpi hanya sekadar bunga tidur, tidak terkecuali mimpi buruk. Ketika mengalami mimpi buruk, kebanyakan orang akan langsung terbangun dari tidur, lalu merasa cemas karena pengaruh mimpi buruk yang dialami itu.

Bicara soal mimpi buruk, ada beberapa penyebab mimpi buruk dari segi kesehatan maupun gaya hidup, seperti yang akan Indozone bahas dalam artikel berikut ini.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa wanita lebih rentan mengalami mimpi buruk dibandingkan pria dan menurut National Sleep Foundation, Amerika Serikat, sekitar 50% orang dewasa mengalami mimpi buruk.

Penyebab Mimpi Buruk di Malam Hari

Biasanya, setelah mengalami mimpi buruk, akan muncul perasaan tidak nyaman dan menakutkan. Pada akhirnya, membuat seseorang enggan tidur lagi dan berusaha terjaga hingga pagi hari.

Semua golongan usia -anak-anak maupun orang dewasa- bisa saja mendapat mimpi buruk. Terlepas dari itu, ada beberapa alasan mengapa orang mengalami mimpi buruk, termasuk apa saja penyebab mimpi buruk di malam hari:

1. Kurang tidur

-
Ilustrasi sulit tidur (Unsplash/@alexagorn)

Jadwal tidur tidak teratur adalah satu dari sekian banyak penyebab mimpi buruk yang seringkali dianggap sepele. Para ahli mengatakan bahwa seseorang yang melewatkan waktu tidur atau insomnia, kemungkinan besar akan mengalami mimpi buruk.

Dalam dunia kesehatan, fase tidur setiap orang dibagi menjadi dua, yaitu REM (gerakan mata cepat) dan non-REM.

Selama keadaan REM inilah, orang-orang paling sering bermimpi. Kurang tidur dapat menghilangkan fase tidur REM dan menyebabkan kondisi yang disebut rebound REM. Dalam kondisi ini, seseorang cenderung mendapat lebih banyak mimpi, termasuk mimpi buruk.

2. Stres dan kecemasan

-
Ilustrasi stres dan cemas (Pixabay)

Stres dan kecemasan merupakan penyebab paling umum dari mimpi buruk. Para ahli menyarankan bahwa stres dapat menyebabkan hyperarousal, yang pada gilirannya akan membuat ketidakseimbangan siklus tidur-bangun seseorang.

Jadi, jika kamu stres perkara sesuatu sebelum tidur, kemungkinan besar kamu akan mengalami gangguan tidur dan akhirnya mengalami mimpi-mimpi aneh.

Selain itu, mereka yang menderita post traumatic stress disorder (PTSD) lebih sering mengalami mimpi buruk daripada yang tidak. Jika kamu menderita PTSD, konsultasikan dengan dokter untuk membantu mengatasi kondisi tersebut.

3. Pengaruh obat-obatan tertentu

-
Ilustrasi pengaruh obat-obatan (Pixabay)

Obat-obatan tertentu seperti antidepresan, antihistamin, dan obat-obatan yang digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi dapat menyebabkan mimpi buruk. Ini karena semua obat ini mengganggu kerja neurotransmitter asetilkolin.

Asetilkolin mengontrol durasi tidur REM. Oleh karena itu, obat-obatan tersebut bisa menyebabkan pemulihan REM seperti halnya kurang tidur.

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di Psychology Today, mimpi selama fase tidur REM biasanya merupakan mimpi buruk.

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB
X