5 Penyebab Umum Kematian Pada Bayi yang Kamu Harus Tau

- Senin, 28 Oktober 2019 | 10:37 WIB
ilustrasi/pixabay
ilustrasi/pixabay

Memiliki anak yang sehat adalah dambaan setiap orang tua. Maka tak heran bila orang tua akan melakukan berbagai cara untuk menjaga anaknya tetap dalam keadaan sehat. Bahkan pasangan suami istri berusaha untuk menjaga buah hatinya sejak dalam kandungan, hingga lahir.

Namun tak dapat dipungkiri, meski sudah berusaha semaksimal mungkin, beberapa anak harus kehilangan nyawanya di usia balita. Hal ini bisa saja karena kelalaian orang tua dalam menjaga anak, takdir dari Tuhan Yang Maha Esa, atau mengalami suatu penyakit.

Tahun 2015, data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa angka kematian bayi di Indonesia mencapai 23, untuk setiap 1.000 kelahiran hidup. Artinya, ada sekitar 23 kematian setiap 1.000 bayi lahir.

Menurut data dari Institute for Health, ada berbagai macam penyebab kematian pada bayi. Mau tau apa saja penyakit-penyakit yang umum terjadi pada bayi hingga meninggal? Simak informasi di bawah ini.

1. Komplikasi kehamilan

-
ilustrasi/pixabay

Penyakit yang satu ini terjadi pada ibu saat masa kehamilan berlangsung. Komplikasi kehamilan ini dapat membuat bayi mengalami diabetes gestasional, preeklampsia, infeksi saluran kencing, anemia, hiperemesis gravidarum dan lainnya.

2. Bayi prematur

-
ilustrasi/unsplash

Bayi yang lahir kurang dari 37 minggu atau prematur memang rentan mengalami beberapa komplikasi. Kondisi ini akan menyebabkan kelumpuhan otak, gangguan keterampilan kognitif, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, masalah pada gigi, gangguan psikologis, hingga sindrom kematian mendadak.

3. Cacat lahir

-
ilustrasi/unsplash

Penyakit ini terjadi saat janin masih berkembang di dalam rahim, saat tiga bulan pertama kehamilan ketika organ-organ pada bayi mulai terbentuk. Bayi cacat lahir adalah bayi yang tumbuh dengan struktur dan fungsi yang tidak normal saat lahir. Dalam beberapa kasus yang pernah terjadi, kondisi ini bahkan menyebabkan kematian sebelum bayi menginjak usia satu tahun.

4. Kurangnya asupan zat besi

-
ilustrasi/pexels

Ketika anak mengalami kekurangan zat besi, akan membuatnya terkena penyakit anemia. Jika penyakit ini masuk dalam kategori berat, maka dapat mengganggu kinerja jantung, otak hingga terjadi kerusakan organ lainnya. Fatalnya lagi, penyakit ini dapat berujung pada kematian.

5. Diare

-
Ilustrasi/ Baltic Essentials

Jika balita mengalami diare, para orang tua jangan menganggap ini adalah masalah sepele. Anak yang mengalami diare akan merasa dehidrasi. Jika kondisinya semakin parah, seperti BAB berdarah hingga kejang dan pingsan, maka dibutuhkan penanganan lebih lanjut karena berisiko pada kematian.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X