Mulai 2022, Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes dr Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, vaksin Covid-19 jenis Sinovac hanya akan diberikan untuk anak usia 6-11 tahun.
"Sinovac mulai tahun depan hanya akan digunakan untuk dosis anak sehingga untuk vaksin non Sinovac kita prioritaskan untuk di luar vaksin anak 6-11 tahun," ujar Maxi, Minggu (12/12).
Hal tersebut dilakukan untuk mencapai target vaksinasi anak mencapai 26,8 juta. Sebanyak 6,4 juta dosis vaksin Sinovac akan digunakan hingga akhir Desember 2021.
"Ada 6,4 juta dosis untuk Desember dan kemudian Januari 2022 akan ada tambahan vaksin Sinovac dari Dirjen Farmalkes dan sudah datang, sehingga ini (vaksinasi untuk anak) tidak akan putus," ujar Maxi.
"Ini penting sekali karena perencanaan kami untuk pengumuman dosis sinovac dosis anak tidak merugikan sasaran yang lain," sambungnya.
Sementara itu, vaksinasi anak 6-11 mulai hari ini akan diberikan dengan menggunakan vaksin Sinovac.
Pemberian vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 sudah mendapat persetujuan dari BPOM bersama Tim Komite Penilai Khusus Vaksin Covid-19. Nantinya, kalangan tersebut akan diberikan 2 dosis vaksin dengan interval 4 minggu.
Efek samping yang dihasilkan usai menerima suntikan pun beragam. Beberapa di antaranya sakit kepala, kelelahan, demam, mual, hingga panas. Meski begitu, BPOM menegaskan jika vaksin Covid-19 yang digunakan aman, bermutu serta berkhasiat.
