Tingkat Manjur Rendah, Tiongkok Segera Beri Dosis Ketiga Vaksin Sinovac & Sinopharm

- Selasa, 25 Mei 2021 | 13:39 WIB
Ilustrasi Vaksin Sinovac (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration)
Ilustrasi Vaksin Sinovac (REUTERS/Dado Ruvic/Illustration)

Pejabat di Beijing dilaporkan berencana untuk meluncurkan dosis ketiga vaksin COVID-19 Tiongkok. Vaksin asal negara tersebut memang harus berhadapan dengan banyaknya keraguan mengenai keampuhannya.

Menurut laporan The Washington Post, para ahli kesehatan di Tiongkok mengatakan bahwa perlindungan dari vaksin mungkin tidak bertahan setelah enam bulan dan bahwa orang yang berisiko tinggi COVID-19 harus mendapatkan dosis ketiga. 

Sekarang, outlet media yang dikelola pemerintah menyarankan Beijing setuju dengan saran tersebut dan bersiap untuk menawarkan dosis ketiga.

Pada pekan lalu, baik Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain mengatakan mereka akan menawarkan dosis ketiga vaksin Sinopharm China untuk mencoba meningkatkan perlindungan.

UEA menawarkan suntikan ekstra kepada siapa saja yang divaksinasi dalam waktu enam bulan lebih lalu. Sementara itu, Bahrain menawarkan dosis ketiga untuk kelompok berisiko tinggi.

Baca Juga: Hari Ini 8 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia, Airlangga: Dalam Bentuk Bulk

Vaksin COVID-19 Sinopharm serta vaksin Sinovac Tiongkok dibuat dengan virus corona SARS-CoV-2 yang tidak aktif dan utuh. Keunggulan vaksin virus yang dilemahkan yakni relatif mudah dibuat. 

Namun, vaksin tersebut juga memiliki kelemahan dalam memberikan perlindungan ketimbang vaksin yang lebih bertarget, seperti vaksin berbasis mRNA (Pfizer-BioNTech dan Moderna), yang hanya bertujuan pada satu elemen kunci utama dari virus: protein lonjakan.

Masalah khasiat

Sinopharm telah melaporkan tingkat kemanjuran 79 persen untuk vaksin yang tidak aktif, tetapi belum merilis data lengkap yang mendukung perkiraan itu. Di sisi lain, vaksin Sinovac mungkin memiliki tingkat kemanjuran serendah 50 persen, menurut data uji coba di Brasil.

Bulan lalu, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, George Gao, tampaknya mengakui masalah tersebut, dengan mengatakan bahwa kemanjuran vaksin China "tidak tinggi".

Gao, berbicara pada konferensi di Chengdu, mengatakan bahwa Beijing "secara resmi mempertimbangkan" kemungkinan untuk "memecahkan masalah bahwa kemanjuran vaksin yang ada tidak tinggi." 

Kemungkinan tersebut termasuk mengubah dosis individu atau meningkatkan jumlah dosis yang diterima orang.

Namun komentar tersebut dengan cepat disensor di media sosial Tiongkok, Post yang melaporkan pada saat itu. 

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X