Sebelum Terlambat, Cari Tau Tentang Gejala Pneumonia pada Anak

- Selasa, 14 Januari 2020 | 16:03 WIB
ilustrasi dokter sedang memerika kesehatan anak (healthline.com)
ilustrasi dokter sedang memerika kesehatan anak (healthline.com)

Buat para orang tua, jangan pernah menyepelekan sakit yang bisa saja menyerang bayi. Bayi adalah makhluk yang rentan dan berisiko tinggi terkontaminasi berbagai penyakit karena sistem kekebalan tubuhnya tak sekuat orang dewasa.

Salah satu penyakit yang bisa saja menyerang bayi atau anak-anak ialah pneumonia. Penyakit satu ini lebih akrab dengan sebutan paru-paru basah.

-
ilustrasi anak terkena pneumonia (myDr)

Penyakit bisa mempengaruhi 150 hingga 156 juta anak, yang rentan terjadi saat usianya di bawah lima tahun. Walaupun, pneumonia tidak separah dulu karena adanya antibiotik dan perawatan. Salah satu pneumonia yang saat ini banyak ditakuti orang-orang termasuk orang tua ialah pneumonia berjalan. Pneumonia ini bisa terlihat pada anak-anak dan orang dewasa.

Kamu harus tau, pneumonia berjalan ini memiliki efek yang tidak terlalu parah dibanding dengan pneumonia lain. Namun, gejalanya mirip seperti pilek dan hidung tersumbat.

-
ilustrasi anak yang terkena pneumonia (Free-Photos)

Anak yang terserang pneumonia berjalan biasanya tetap makan dan tidur secara normal. Bahkan sistem pencernaannya pun berjalan seperti biasanya. Namun, ada gejala lain yang timbul dari penyakit ini, yaitu batuk dalam waktu lama, demam ringan, sakit kepala, tubuh menggigil, nafsu makan menurun, nyeri dada, cemas dan sulit bernapas.

Dokter anak Karen Gill mengatakan, semua jenis pneumonia disebabkan oleh infeksi paru-paru. Sedangkan pneumonia berjalan biasanya dapat terjadi karena adanya infeksi dengan bakteri mycplasma pneumonia. Namun, virus tersebut jarang terjadi pada anak di bawah usia empat tahun.

"Banyak kasus pneumonia berjalan yang disebabkan oleh virus pernapasan, seperti virus pernapasan syncutial. Satu studi menunjukkan bahwa pneumonia yang disebabkan oleh infeksi M. pneumonie cenderung terjadi dalam kasus siklus tiga hingga empat tahun," kata Gill.

-
ilustrasi anak yang terserang pneumonia karena paparan asap rokok orang dewasa (indoordoctor)

Virus dari penyakit pneumonia ini dapat berasal dari orang-orang yang merokok. Itulah kenapa, saat anak dekat dengan perokok, maka akan rentan terkena pneumonia. Hal ini berlaku pula pada kondisi rumah yang kotor dan kurangnya ventilasi udara. Selain itu, anak dengan sistem kekebalan tubuh rendah akan semakin rentan terkena pneumonia.

Penyakit pneumonia baru akan dideteksi setelah melewati proses pemeriksaan. Anak yang terkena penyakit ini akan membuat cairan paru-parunya terdengar berbeda dari paru-paru anak sehat saat bernapas.

Dalam beberapa kasus, penderita pneumonia tidak memerlukan perawatan khusus. Namun, dokter akan memberikan resep antibiotik yang harus dikonsumsi selama 14 hari.

Walaupun nantinya, sudah tidak ada lagi infeksi, diperlukan waktu empat hingga enam minggu untuk memastikan virus benar-benar bersih dari tubuh. Pemberian vaksin juga akan membantu mencegah infeksi lain masuk, seperti pneumokokus, campak dan varisela.

-
ilustrasi anak yang diberi vaksin (Medical Xpress)

Jika anak sudah terjangkit dengan virus tersebut, hal pertama yang harus dilakukan ialah mencegah infeksi agar tak menular pada orang lain. Caranya ialah menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dan megganti sikat gigi selama dua minggu.

"Salah satu studi telah menemukan penelitian jika anak menderita asma, pneumonia akan memperburuk gejalanya. Dalam beberapa kasus, para peneliti telah menemukan bahwa diagnosis baru asma juga dapat berkembang setelah pneumonia," ujar Gill.

"Infeksi pneumonia ini disebabkan oleh berbagai organisme yang membuat anak mudah tertular. Maka dari itu, bersihkan segala permukaan yang biasa disentuh di sekitar rumah, seperti gagang pintu, flush toilet dan lainnya," lanjutnya.
 

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

Hindari 4 Makanan ini Saat Kamu Anemia!

Selasa, 23 April 2024 | 16:00 WIB

Simak Gejala Sifilis yang Penting untuk Diwaspadai!

Minggu, 21 April 2024 | 19:13 WIB
X