Apa yang Akan Terjadi Jika Pasutri Tidak Melakukan Hubungan Seks?

- Selasa, 2 Februari 2021 | 14:44 WIB
Ilustrasi tidak ingin melakukan hubungan intim. (Photo/Ilustrasi/Freepik)
Ilustrasi tidak ingin melakukan hubungan intim. (Photo/Ilustrasi/Freepik)

Bagi pasangan suami istri, hubungan seksual merupakan salah satu kebutuhan yang wajib dipenuhi. Selain menjalin kedekatan yang lebih intim, berhubungan seksual juga memberikan banyak manfaat bagi tubuh dan juga psikologi pasangan. Namun, bagaimana jika pasangan suami istri berhenti dan tidak mau lagi melakukan hubungan seksual?

Baca Juga: Studi: Covid-19 Dapat Merusak Sperma dan Penyebab Kemandulan

Dikutip dari The Healthy, berikut hal yang terjadi pada tubuh ketika seseorang berhenti melakukan hubungan seks.

  • Mudah merasa sedih

Hubungan seksual memberi pasangan banyak sentuhan kulit yang membantu mengatur suasana hati satu sama lain. Saat berhubungan seks tubuh akan melepaskan hormon oksitosin yang membuat perasaan nyaman.

Seseorang yang berhenti melakukan hubungan seks mungkin akan cenderung mudah merasa sedih. Namun, sebuah studi menemukan kurangnya aktivitas seksual tidak menyebabkan depresi.

  • Mudah stres

Salah satu efek psikologis lain dari berhenti seks adalah seseorang akan mudah mengalami stres. Sebuah penelitian kecil dari Skotlandia menunjukkan bahwa reaktivitas tekanan darah terhadap stres lebih rendah di antara orang-orang yang pernah berhubungan seks dibandingkan mereka yang tidak.

  • Kehilangan libido

Saat seseorang memutuskan berhenti berhubungan seks, efek awal yang mungkin dirasakan adalah kehilangan gairah seks. Bagi beberapa orang yang menahan diri dari seks, mereka akan mulai merasa lebih lesu dan kurang memiliki hasrat untuk bercinta.

  • Kehilangan lubrikasi

Pelumasan pada vagina akan berkurang seiring bertambahnya usia. Tetapi, saat seseorang memutuskan berhenti untuk berhubungan seks maka pelumasan dapat mulai berkurang lebih cepat.

"Jika Anda seorang wanita muda yang berusia 20 atau 30 tahun, Anda akan memiliki banyak estrogen untuk memastikan jaringannya tetap sehat, elastis, dan dilumasi ketika tidak berhubungan seks," kata Dr Lauren Streicher, penulis Sex Rx: Hormones, Health, and Your Best Sex Ever.

"Jika Anda seseorang yang berusia 60 tahun dan tidak memiliki estrogen, Anda tidak lagi mempunyai pelumas alami itu," ujarnya.

  • Mengalami kram menstruasi yang lebih parah

Seks dapat membantu meringankan kram selama menstruasi. Meskipun belum dipelajari dengan baik, Dr Streicher mengatakan alasannya masuk akal.

"Rahim adalah sebuah otot dan banyak wanita akan mengalami kontraksi rahim saat mereka orgasme, yang akan menyebabkan darah keluar lebih cepat, yang pada gilirannya akan mengurangi kram menstruasi," ujar Dr Streicher.

Saat wanita mulai untuk memutuskan tidak berhubungan seks, mungkin kram menstruasi yang dirasakan akan lebih parah.

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X