Penduduk Panti Jompo Swiss Dilaporkan Meninggal Setelah vaksin Covid-19, Ini Penjelasannya

- Sabtu, 2 Januari 2021 | 10:26 WIB
Vaksin Covid-19 Pfizer (REUTERS/Charles Platiau)
Vaksin Covid-19 Pfizer (REUTERS/Charles Platiau)

Dilansir dari Jerusalem Post, regulator obat Swiss swiss medic pada hari Rabu mengatakan tidak melihat hubungan antara kematian seorang berusia 91 tahun di kanton Lucerne dan vaksin Covid-19.

Namun pasien tersebut menderita berbagai penyakit sebelum mendapatkan suntikan vaksin hingga akhirnya meninggal.

"Klarifikasi oleh otoritas kesehatan wilayah dan swiss medic menetapkan bahwa, sebagai hasil dari riwayat penyakit dan perjalanan penyakit, hubungan antara kematian dan vaksin Covid-19 sangat tidak mungkin," kata regulator dalam sebuah pernyataan dilansir dari Jerusalem Post.

Swiss medic mengatakan penyakit sebelumnya akan terdaftar pada sertifikat kematian sebagai 'penyebab kematian' alami seseorang.

Lucerne adalah tempat vaksinasi pertama di Swiss minggu lalu, dengan suntikan dari Pfizer dan mitra Jermannya BioNTech diberikan terutama kepada orang tua.

Sejauh ini Swiss telah menerima 107.000 dosis Pfizer / BioNTech dan mengharapkan untuk mendapatkan 250.000 per bulan mulai tahun ini.

Baik Lucerne maupun swiss medic tidak merilis waktu yang telah berlalu antara orang yang menerima suntikan vaksin saat kematian terjadi.

Vaksin Pfizer dan BioNTech adalah satu-satunya inokulasi yang sejauh ini disetujui di Swiss. Itu disetujui dalam keadaan darurat di Amerika Serikat dan Inggris, dan memiliki persetujuan pemasaran bersyarat di Uni Eropa setelah uji coba pada puluhan ribu orang.

Pihak Pfizer juga mengatakan pikirannya  kepada keluarga almarhum.

"Penting untuk dicatat bahwa kejadian merugikan yang serius, termasuk kematian yang tidak terkait dengan vaksin, sayangnya kemungkinan besar terjadi pada tingkat yang sama seperti yang terjadi pada populasi umum orang tua dan individu berisiko yang saat ini diprioritaskan untuk vaksinasi, "kata perusahaan yang berbasis di AS tersebut.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Terkini

X