Sakit Kepala Dikaitkan dengan Covid-19, Ini Penjelasan Pakar

- Rabu, 15 Juli 2020 | 17:46 WIB
Ilustrasi sakit kepala yang dikaitkan dengan covid-19. (Freepik).
Ilustrasi sakit kepala yang dikaitkan dengan covid-19. (Freepik).

Pandemi Covid-19 membuat beberapa orang memiliki rasa khawatir berlebihan. Bahkan ada yang menyangkutpautkan kondisi yang dialaminya dengan infeksi virus corona baru atau SARS-CoV-2. Contoh, ketika batuk atau flu langsung berpikir dirinya terkena Covid-19.

Belum lagi penelitian terkait Covid-19 masih terus berlangsung. Beberapa ahli ada yang mengatakan gejala lain yang mungkin muncul saat seseorang terkena infeksi SARS-CoV-2. Salah satunya adalah sakit kepala.

Bagi mereka yang sering sakit kepala, bukan tidak mungkin hasil penelitian itu membuat dirinya merasa khawatir. Namun menurut dr Rubiana Nurhayati, SpS, sering sakit kepala tidak bisa langsung dikaitkan dengan Covid-19.

“Ada beberapa teori, jurnal penelitian di luar negeri yang menyatakan ada kasus Covid-19 yang menyerang ke kepala. Tapi ingat, Covid-19 adalah penyakit infeksi virus seperti flu, tipes, demam berdarah yang biasanya juga diikuti dengan sakit kepala,” kata dr Rubiana dalam suatu webinar, Rabu (15/7/2020).

-
Ilustrasi sakit kepala yang dikaitkan dengan covid-19. (Freepik).

 

Ditekankan oleh dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah itu, sakit kepala bukan gejala yang spesifik untuk Covid-19. Meskipun memang ada kasus yang gejalanya hanya sakit kepala. Sebab virus SARS-CoV-2 menyerang ke saraf. Akan tetapi angka kasusnya kecil alias sedikit sekali.

“Jadi enggak ada hubungan secara langsung sakit kepala sudah pasti Covid-19 dan Covid-19 sudah pasti sakit kepala,” ucap dr Rubiana.

Ia menambahkan, untuk sakit kepala yang disertai dengan anosmia atau gangguan penciuman, ada kemungkinan untuk diarahkan ke Covid-19. Penjelasannya adalah virus SARS-CoV-2 masuk ke hidung lalu bisa masuk ke cabang n. olfaktorius dan n. trigeminus yang mengatur fungsi nyeri dan sensorik. Artinya, sakit kepala yang berkaitan dengan Covid-19 tidak bisa berdiri sendiri.

“Kalau kondisinya seperti itu bisa menyebabkan inflamasi sistemik, termasuk juga badai sitokin yang bisa mengganggu sistem saraf pusat. Malah beberapa bisa terjadi meningitis atau bahkan ensefalitis, walaupun tidak banyak. Prinsipnya Covid-19 bisa menyerang bagian tubuh mana saja, tapi tidak spesifik hanya sakit kepala,” pungkas dr Rubiana.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X