Pemerintah Indonesia dikabarkan akan memberikan vaksin booster kepada para nakes (tenaga kesehatan). Nantinya suntikan vaksin ketiga ini akan menggunakan vaksin Moderna.
Vaksin Moderna sendiri terbukti memiliki efikasi sebesar 94,1 persen, efikasi yang cukup tinggi untuk disuntikkan ke seseorang demi melawan COVID-19.
Hingga saat ini, vaksin booster ini masih ditujukan kepada para nakes saja. Pasalnya nakes adalah orang yang memiliki risiko penularan yang tinggi, baik karena intensitas maupun lokasi tempatnya beraktivitas.
"Saat ini pemerintah Indonesia berencana melakukan penyuntikan booster dosis ketiga pada tenaga kesehatan yang dinilai memiliki risiko penularan tertinggi, baik karena intensitas maupun lokasi beraktivitas yang sangat tinggi laju penularannya yaitu fasilitas layanan kesehatan," jelas Juru bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di BNPB, Selasa (13/7/2021).
Maksud mencampur vaksin tersebut adalah begini, para nakes pada awalnya diberi vaksin Sinovac, untuk suntikan pertama dan kedua. Namun disuntikan ketiga ini, mereka akan diberikan vaksin Sinovac.
Setelah diteliti, penyuntikan berbeda vaksin tersebut tergolong aman. Pasalnya, mekanisme mixing vaccines ini sudah banyak direkomendasikan ahli dan diberikan untuk mengatasi penyakit menular lainnya.
"Masyarakat perlu memahami bahwa praktek mixing vaccines atau pemberian vaksin COVID-19 yang berbeda sudah banyak direkomendasikan peneliti, dengan latar belakang keamanan dan ketersediaan vaksin yang dinamis," kata Prof Wiku.
"Praktik mixing vaccines pernah dilakukan pada beberapa jenis penyakit menular sebelumnya, seperti HIV dan Ebola," lanjutnya.
Tak hanya di Indonesia, praktik ini sendiri sudah diterapkan di Thailand dimana mereka memberikan vaksin booster juga kepada para nakes dimana dosis pertama kedua menggunakan Sinovac, dan yang ketiga menggunakan AstraZeneca.
