Peneliti Temukan Terapi Esterogen untuk Pasien Kanker Payudara!

- Senin, 26 April 2021 | 14:23 WIB
Tanda kanker payudara. (photo/Ilustrasi/Pexels/Anna Shvets)
Tanda kanker payudara. (photo/Ilustrasi/Pexels/Anna Shvets)

Para peneliti di Norris Cotton Cancer Center (NCCC) Dartmouth dan Darmouth-Hitchcock berharap untuk membuat terapi esterogen menjadi pilihan pengobatan yang lebih mudah diakses untuk pasien kanker payudara yang dapat mengambil manfaat darinya. 

Perawatan anti-esterogen yang memblokir sinyal pertumbuhan dari reseptor estrogen (ER) dalam tumor, merupakan perawatan efektif untuk kanker payudara ER+. Tetapi, tumor payudara biasanya menjadi kebal terhadap perawatan anti-esterogen dari waktu ke waktu. 

Tim peneliti, yang dipimpin oleh ahli biologi molekuler Todd Miller, PhD, dan Nicole Traphagen, kandidat PhD di Laboratorium Miller, telah menemukan bahwa pada tikus, siklus pengobatan esterogen serta pengobatan anti-esterogen pada titik waktu tertentu dapat secara dramatis meningkatkan durasinya. 

Pendekatan tim yang tidak konvensional ini mempunyai implikasi yang menarik bagi pasien kanker payudara dengan menyarankan bahwa obati jangka pendek dengan esterogen sebelum resistensi terapi anti-esterogen terjadi, dan kemudian beralih kembali ke terapi anti-esterogen yang lebih standar dapat mengontrol pertumbuhan tumor dengan lebih baik dalam jangka panjang. 

Traphagen dan Miller baru-baru ini juga menerbitkan temuan mereka yang berjudul 'Aktivasi alfa reseptor estrogen tinggi beri resistensi terhadap kekurangan esterogen dan diperlukan untuk respons terapeutik terhadap esterogen pada kanker payudara,' dalam Oncogene.

"Meskipun kami biasanya menganggap estrogen sebagai pemicu pertumbuhan kanker payudara, pengobatan dengan estrogen sebenarnya dapat memicu regresi tumor pada beberapa pasien dengan tumor payudara yang resisten terhadap estrogen," kata Miller.

"Tumor yang awalnya merespons terapi estrogen akhirnya menjadi resisten terhadapnya dengan mengurangi jumlah reseptor estrogen dalam sel tumor. Setelah tumor ini menjadi resisten terhadap terapi estrogen, mereka dapat berhasil diobati dengan terapi anti-estrogen. Penemuan ini menunjukkan bahwa pengobatan dengan estrogen dapat menyadarkan kembali tumor pasien terhadap terapi anti-estrogen, bahkan jika tumor tersebut sebelumnya telah menjadi resisten terhadap pengobatan anti-estrogen." ungkap Nicole Traphagen.

Miller dan Traphagen juga akan mempelajari karakteristik molekuler sel payudara yang merespons terapi estrogen. Tujuannya adalah pakai informasi ini untuk memprediksi dan meningkatkan pemilihan pasien yang mungkin merespons terapi esterogen dan menginformasikan pengembangan kombinasi obat baru untuk mengoptimalkan efek anti-kanker dari terapi esterogen.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X