Peneliti Brasil Sebut Molekul dalam Racun Ular Bisa jadi Obat Covid-19

- Rabu, 1 September 2021 | 09:53 WIB
Ilustrasi molekul. (Pixabay)
Ilustrasi molekul. (Pixabay)

Peneliti asal Brasil baru saja menemukan bahwa molekul dalam racun ular dinilai bisa menghambat reproduksi virus Corona dalam sel monyet. Penemuan tersebut diharapkan bisa menjadi pengobatan Covid-19.

Dari hasil studi yang diterbitkan di jurnal ilmiah Molecules, dijelaskan jika molekul yang dihasilkan ular beludak jararacussu bisa menghambat virus untuk berkembang biak dalam sel monyet sampai 75 persen.

"Kami menunjukkan komponen racun ular ini mampu menghambat protein yang sangat penting dari virus," kata Rafael Guido, profesor Universitas Sao Paulo dalam laporannya, dikutip dari Reuters, Rabu (1/9).

Molekul yang ditemukan yakni peptida atau rantai asam amino yang bisa terhubung ke enzim virus Corona yang disebut PLPro dan memiliki peran penting dalam reproduksi virus tanpa menyakiti sel lain.

Guido menyebut peptida dikenal dengan kualitas antibakterinya. Ia juga mengatakan jika bukan racun dari ular yang punya potensi bisa sembuhkan Covid-19, namun molekulnya yang sama.

"Kami waspada terhadap orang-orang yang pergi berburu jararacussu di sekitar Brasil, mengira mereka akan menyelamatkan dunia. Bukan itu," katanya.

"Bukan racun itu sendiri yang akan menyembuhkan virus Corona," sambungnya.

Berdasarkan laporan dari Universitas Negeri Sao Paulo, para peneliti masih melakukan penafsiran lebih lanjut berkaitan dengan keefektifan dosis molekul dalam mencegah Covid-19. Mereka ingin suatu saat bisa menguji molekul tersebut dalam sel manusia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Tags

Terkini

X