Cegah Pecah Pembuluh Otak, Dokter: Lakukan Skrining Otak Rutin

- Kamis, 16 September 2021 | 18:03 WIB
Ilustrasi dokter memegang hasil scan otak. (Pexels/Anna Shvets)
Ilustrasi dokter memegang hasil scan otak. (Pexels/Anna Shvets)

Kondisi dinding pembuluh darah otak yang melebar atau menonjol disebut sebagai aneurisma. Kondisi ini diperkirakan dialami oleh satu orang setiap 18 menit dan membuat sekitar 500.000 orang meninggal setiap tahunnya.

Kepala Neurosurgeon Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) Prof Mahar Mardjono, Jakarta, Dr Abrar Arham SpBS mengatakan aneurisma umumnya tidak bergejala.

Karena itu, ia menyarankan agar seseorang rutin memeriksakan otak dengan skrining rutin untuk mencegah dampak yang dapat berakibat fatal.

"(Aneurisma) tidak bergejala. Suatu saat dia pecah, fatal. Kami anjurkan check up, datang ke rumah sakit check-up, MRI. Usia di atas 40 tahun bisa check-up," ujar Dokter Abrar dikutip dari Antara, Kamis (16/9/2021).

Kendati demikian, jika seseorang tiba-tiba merasa sakit kepala hebat atau bahkan kehilangan kesadaran, segeralah berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan penanganan sesegera mungkin.

Sejumlah faktor dapat menyebabkan kelemahan pada pembuluh darah dan meningkatkan risiko aneurisma otak atau pecahnya aneurisma yang bisa menyerang orang berusia muda.

Dikutip dari Mayo Clinic, faktor risikonya antara lain usia yang lebih tua, kebiasaan merokok, tekanan darah tinggi (hipertensi), penyalahgunaan narkoba dan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol berat.

Beberapa jenis aneurisma juga dapat terjadi setelah cedera kepala (membedah aneurisma) atau dari infeksi darah tertentu (aneurisma mikotik).

BACA JUGA: Trik Bawa Anak ke Dokter Gigi Tanpa Rasa Takut

Di sisi lain, pola makan tak sehat yakni tinggi kolesterol, kurang beristirahat dan obesitas juga menjadi faktor risiko masalah pembuluh darah ini.

Kebanyakan aneurisma biasanya tak bergejala kecuali aneurisma pecah. Namun, aneurisma yang tidak pecah masih dapat menghalangi sirkulasi ke jaringan lain, membentuk gumpalan darah yang dapat menghalangi pembuluh darah yang lebih kecil. Kondisi ini dikenal sebagai tromboemboli yang bisa berujung stroke iskemik atau komplikasi serius lainnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Terkini

10 Dampak Negatif Polusi Udara Terhadap Kesehatan

Selasa, 26 Maret 2024 | 06:20 WIB
X