Gibran Rakabuming 2 Kali Kena COVID-19, Begini Kata Ahli Soal Gejala & Penyebab Reinfeksi

- Senin, 7 Maret 2022 | 16:30 WIB
Kolase foto Gibran Rakabuming dan virus SARS-CoV-2 (Instagram/gibran.rakabuming_/Pixabay/Eoneren)
Kolase foto Gibran Rakabuming dan virus SARS-CoV-2 (Instagram/gibran.rakabuming_/Pixabay/Eoneren)

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka kembali terpapar COVID-19. Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu terinfeksi virus SARS-CoV-2 untuk kedua kalinya setelah yang pertama pada Juli 2021.

Gibran mengakui positif terpapar COVID-19 sejak Jumat (4/3) dan saat ini sedang menjalani isolasi mandiri di Rumah Dinas Wali Kota Loji Gandrung. Gejala yang dialaminya termasuk ringan, yaitu batuk kering.

"Beliau menyampaikan lewat ajudan bahwa mengalami batuk-batuk. Kemudian langsung PCR (tes usap) di Loji Gandrung dan positif," terang Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa, seperti yang dikutip Indozone dari ANTARA, Senin (7/3/2022). 

Lantas seperti apa risiko kembali terpapar COVID-19 seperti yang dialami Putra Jokowi, Gibran Rakabuming?

Mengutip dari Mayo Clinic, mereka yang terpapar COVID-19 memang telah memiliki antibodi alami dalam tubuhnya. Akan tetapi, bukan berarti para penyintas ini tidak bisa lagi terpapar.

Sebaliknya, risiko untuk terpapar jauh lebih tinggi. Apalagi jika mereka memiliki penyakit bawaan atau komorbid.

"Kita tahu mereka memproduksi antibodi pasca-vaksin yang lebih rendah dibandingkan dengan populasi sehat. Sehingga, jelas risiko infeksi ulang juga lebih tinggi,” ujar Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi (Peralmuni), Prof Dr dr Iris Rengganis, SpPD-KAI, FINASIM dalam siaran pers beberapa waktu lalu.  

Gejala reinfeksi

Sementara itu, menurut Dwi Retnoningrum, KFK Penyakit Dalam RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta, reinfeksi adalah infeksi dengan strain yang baru dari SARS-CoV-2 pada pasien yang telah sembuh dari infeksi COVID-19.

Beberapa laporan kasus reinfeksi disebabkan oleh varian virus yang berbeda, misalnya varian Omicron dan Delta.

"Salah satu upaya untuk mengetahui seseorang mengalami reinfeksi COVID-19  dengan whole genome sequencing (WGS), yaitu untuk mengetahui potensi variasi susunan materi genetik virus yang terjadi saat infeksi pertama dan kedua," ujarnya seperti dikutip dari situs RS Dr. Sardjito.

Meski demikian, Dwi mengungkapkan sampai saat ini belum ada informasi yang pasti tentang frekuensi terjadinya reinfeksi. Namun dia menerangkan secara umum pasien akan merasakan berbagai macam gejala yang hampir sama, yaitu, mulai dari tanpa gejala hingga gejala yang berat.

"Pasien juga dapat merasakan keluhan yang sama, lebih ringan maupun lebih berat antara infeksi pertama dan infeksi kedua," imbuhnya.

Adapun gejala COVID-19 yang paling umum di antaranya, seperti:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X