Johnson & Johnson Terkena Tuntutan Mengenai Asbes

- Senin, 21 Oktober 2019 | 14:30 WIB
Produk J&J (Instagram/ johnsonsbaby_id)
Produk J&J (Instagram/ johnsonsbaby_id)

Johnson & Johnson (J&J) telah menarik sekitar 33.000 botol bedak bayi di Amerika Serikat pada Jumat (18/10), melansir dari Korea Times

Penarikan botol bedak bayi produk tersebut berkaitan dengan regulator kesehatan AS yang menemukan sejumlah kecil asbes dalam sampel, yang diambil dari botol pembelian online

Kabar penarikan botol dan temuan asbes dalam produk Johnson & Johnson, membuat saham perusahaan turun lebih dari 6 persen dan ditutup pada angka US$127,70. 

Asbes merupakan karsinogen yang diketahui telah dikaitkan dengan mesothelioma yang mematikan. 

Penarikan tersebut menjadi pukulan berat bagi konglomerat kesehatan AS yang berusia lebih dari 130 tahun. Perusahaan telah menghadapi ribuan tuntutan hukum atas berbagai produk seperti bedak bayi, opioid, peralatan medis, dan lainnya.

Pihak J&J menghadapi lebih dari 15.000 tuntutan hukum dari konsumen yang mengklaim produknya dapat menyebabkan kanker pada konsumen. 

Pada hari Jumat (18/10) pihak J&J melakukan konferensi pers dengan wartawan. Dr. Susan Nicholson selaku Kepala Kesehatan Wanita di organisasi keselamatan perusahaan menyebutkan, temuan asbes 'sangat tidak biasa.' Ia menambahkan bahwa temuan tersebut tidak konsisten dengan pengujian perusahaan hingga saat ini. 

Penarikan sukarela yang diumumkan pada hari Jumat (18/10) terbatas pada produk Bayi Johnson Powder yang diproduksi dan dikirim ke Amerika Serikat pada tahun 2018, kata perusahaan itu.

J&J dalam rilis berita mengatakan bahwa pengujian oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA) baru-baru ini, sebulan yang lalu tidak menemukan asbes dalam bedak mereka.

Sementara itu, pihak FDA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pengambilan sampel terbaru terjadi selama pengujian untuk asbes dalam kosmetik yang mengandung talek yang mulai dilaporkan tahun ini. Mengenai sampel Baby Powder Johnson yang telah diuji dinyatakan negatif asbes.

FDA mengatakan bahwa produk tersebut sesuai dengan kualitas pengujian dan hasil serta merekomendasikan konsumen untuk berhenti jika menggunakan produk yang berasal dari yang terkena dampak.

Pihak J&J pun menyatakan, bahwa mereka menerima laporan dari FDA pada 17 Oktober, yang telah memperingatkan perusahaan tentang temuan asbes. 

Pihak perusahaan dan FDA  telah memulai penyelidikan, mereka sedang meninjau catatan manufaktur dan mengumpulkan data tentang distribusi produk untuk menentukan di mana produk itu dikirim.

J&J juga menambahkan bahwa bekerja sama dengan FDA untuk menentukan integritas sampel yang diuji serta validitas hasil pengujian. 

Halaman:

Editor: Administrator

Terkini

X