Orang dewasa bukan berarti kebal dari berbagai penyakit loh. Oleh karena itu, ada beberapa penyakit yang bisa dicegah dengan vaksin.
Untuk orang dewasa, vaksin yang diperlukan untuk kehidupan sehari-hari sangatlah beragam.
Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI, Dr dr Sukamto Koesnoe SpPD K-AI FINASIM mengatakan vaksin dewasa dapat diindikasi berdasarkan HALO (Health Age Lifestyle Occupation).
Untuk itu, dia pun merekomendasikan berbagai jenis vaksin untuk orang dewasa yang paling dibutuhkan. Setidaknya ada 6 jenis vaksin yang dibutuhkan oleh orang dewasa. Apa saja?
Nah, berikut 6 jenis vaksin yang dibutuhkan orang dewasa sesuai rekomendasi dr Sukamto.
1. Vaksin influenza
Menurut dr Sukamto, orang dewasa secara umum bisa mendapat semua vaksin. Misalnya vaksin influenza yang dapat diberikan 1 tahun sekali.
"Influenza boleh diberikan pada orang dewasa, kecuali orang alergi terhadap vaksin, ini tidak disarankan, dan cari cara untuk terproteksi misalnya pakai masker," ujarnya dalam acara Press Conference Kalventis Vaccine Summit Kalbe Farma di Pulomas, Jakarta Timur.
2. Pneumonia
Penyakit radang paru akut ini juga sering dialami orang dewasa yang imunnya rendah, lalu perokok, orang dengan penyakit asma, ppok, kencing manis, gagal ginjal karena harus cuci darah setiap saat ketemu dengan banyak orang.
3. Tifoid
Tifoid juga penyakit yang kerap dialami orang dewasa, disebabkan oleh kuman. Tifoid menular dari makanan, waspada ya buat yang suka jajan.
4. Hepatitis A
Hepatitis A juga menular dari makanan yang tercemar virus hepatitis A. Misalnya makanan mentah daging, ikan, ayam, dan sebagainya.
"Vaksin hepatitis A ini disarankan agar tidak mudah tertular penyakitnya," ujar dr Sukamto.
5. Vaksin HPV
Vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks. Bahkan yang sudah menikah juga boleh. Kanker serviks, sebut dr Sukamto, ditularkan dari dari human papillomavirus, namun bisa dicegah dengan vaksin HPV sebanyak dua kali.
6. Vaksin tetanus
Vaksin tetanus enggak hanya melindungi orang dewasa, tapi juga melindungi calon bayi di kandungan.
"Vaksin ini bisa lakukan saat SD kelas 6 atau SMP. Tapi TT ini diulang 10 tahun sekali," ucap dr Sukamto
