Kemenkes Harap FKUI Lakukan Pembinaan Buntut Viralnya Video Jerome Polin dan Dua Koas

- Kamis, 2 Maret 2023 | 14:40 WIB
Jerome Polin dan kedua koas FKUI (Instagram/farhanfirms)
Jerome Polin dan kedua koas FKUI (Instagram/farhanfirms)

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Siti Nadia Tarmizi, buka suara terkait dengan viralnya video YouTuber Jerome Polin bersama mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ugiadam Farhan Firmansyah dan Ekida Firmansyah.

Jerome dan kedua koas FKUI tersebut jadi perbincangan, setelah viral videonya joget TikTok. Bukan soal goyangannya, warganet ramai menyoroti kalimat yang tertera di video itu.

"Mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin," keterangan dalam video itu.

Baca juga: Viral Video Jerome Polin Joget TikTok Bareng Mahasiswa Koas, Dekan FKUI Angkat Bicara

 

Kalimat itu dinilai tidak pantas disematkan dengan video berjoget, apalagi disajikan dengan cara bercanda. Pasalnya, kalimat itu umumnya diucapkan dokter ketika kondisi pasien sedang gawat dan nyawanya tidak tertolong.

Terkait dengan ini, Nadia mengatakan bahwa Jerome, Farhan dan Ekida harus menjaga etika berkomunikasi dalam media sosial, supaya tidak menyinggung pasien atau korban yang berduka.

Dia berharap, ada panduan etik yang mengatur publikasi konten kedokteran sehingga tidak digunakan untuk bercanda.

"Kami berharap institusi pendidikannya yang melakukan pembinaan," jelas dr Nadia dalam keterangannya, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Jerome Polin Dihujat Lagi Gara-gara Konten TikTok, Manajer Minta Maaf dan Akui Lalai

Sebelumnya, Dekan FKUI Prof dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB mengingatkan kepada mahasiswa dan rekan sejawat berhati-hati dalam menggunakan media soal. Terlebih jika dalam video yang diunggah menggunakan atribut berkaitan dengan medis.

"Kita harus berhati-hati dalam bermedia sosial, apalagi kalau kita menggunakan simbol-simbol yang berkaitan dengan profesi tertentu. Misalnya menggunakan baju putih, ada stetoskop disana, sangat jelas ini pernyataan berkaitan dengan background medis, dalam hal ini dokter," jelas dr Ari kepada Indozone, Senin (27/2).

Ia juga mengatakan bahwa saat ini pihak kampus tengah mempelajari kasus video viral tersebut, termasuk kemungkinan penegasan terkait tata krama yang diatur dalam SK kampus.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Terkini

X